TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMUNGUTAN SEDEKAH JARIAH MASJID DI KECAMATAN BATANG-BATANG KABUPATEN SUMENEP

MOH RUSYDI, NIM. 00380257 (2004) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMUNGUTAN SEDEKAH JARIAH MASJID DI KECAMATAN BATANG-BATANG KABUPATEN SUMENEP. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMUNGUTAN SEDEKAH JARIAH MASJID DI KECAMATAN BATANG-BATANG KABUPATEN SUMENEP) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMUNGUTAN SEDEKAH JARIAH MASJID DI KECAMATAN BATANG-BATANG KABUPATEN SUMENEP) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Sedekah jariah merupakan salah satu dari tiga amal perbuatan yang pahalanya mengalir secara terus rnenerus sdama barang yang disedekahkan tersebut ada dan bermanfaat waiaupun orang yang bersedekah te1ah meninggal dunia. Tiga amal perbuatan tersebut adalah sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya. Seorang muslim hendaknya menjadi dermawan dan tidak segan-segan membelanjakan hartanya di jalan Allah demi kepentingan umum, seperti membantu pembangunan sarana ibadah berupa masjid musholla dan sebagainya. Hal tersebut tidak banyak disadari oleh sebagian umat Islam, khususnya masyarakat kecamatan Batang-batang. Ini terlihat dengan adanya beberapa pembangunan masjid yang dananya tergantung pada umat Islam membutuhkan waktu relatif lama urituk menyelesaikannya. Keadaan demikian memunculkan inisiatif baru bagi ta'mir rnasjid, yaitu melakukan pemungutan sedekahjariah di mana masjid tersebut dibangun. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan analisa kualitatif, ternyata didapatkan basil bahwa akhirnya takmir masjid membentuk panitia pembangunan masjid untuk meJakukan pemungutan sedekah jariah baik di sekitar masjid dibangun, mereka membuat posko di tepi jalan raya dilengkapi dengan pengeras suara untuk pemungutan sedekah dari para pejalan kaki maupun para pengendara, maupun di pasar terdekat. Selain itu panitia pembangunan masjid tersebut menjadikan segenap jamaah masjid sebagai donatur tetap bulanan tanpa harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan. Sementara sebagian kondisi ekonomi mayarakat kecamatan Batang-batang masih tergolong rnenengah ke bawah. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang ekonominya tergolong lemah untuk menghidupi keluarganya sehari-hari. Sehingga untuk bersedekah kepada saudara atau kerabatnya, di mana hal tersebut rnerupakan sedekah yang paling utarna, sangat jarang sekali dilakukan. Apalagi kepada masjid yang menjadikan mereka sebagai satu bagian dari obyek pemungutan sedekah jariah masjid tersebut. rnaka dari itu tidak semua masyarakat kecarnatan Batang-batang rnenerima untuk dijadikan donatur tetap bulanan. Sebagian besar masyarakat kecamatan Batang-batang keberatan dengan dilakukannya pemungutan sedekah jariah mengingat kondisi ekonomi mereka masih belum memungkinkan. Di sinilah satu permasalahan yang menumt penyusun cukup layak untuk dibahas. Maka dari itu, dalam skripsi ini penyusun akan menguraikan lebih detail tentang bagaimana cara dan obyek serta pendistribusian pemungutan sedekah jariah masjid tersebut serta bagaimana tinjauan hukum Islamnya dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi dan dilanjutkan dengan wawancara atau interview. Pada bagian terakhir, skripsi ini menyimpulkan bahwa pemungutan sedekah jariah yang dilakukan oleh panitia pembangunan masjid terhadap masyarakat yang keberatan tidak dibenarkan menurut hukum Islam, sedangkan bagi masyarakat yang tidak keberatan pemungutan sedekah jariah dibenarkan menurut hukum Islam serta pendistribusian dari hasil pemungutan sedekah jariah juga dibenarkan menurut hukum Islam karena masih dalam jalur fi sabilillah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item