KONSEP BERKELUARGA BAGI PASANGAN GEPENG (STUDI KASUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA)

SEPTIANA DWI HAPSARI, NIM. 12250030 (2018) KONSEP BERKELUARGA BAGI PASANGAN GEPENG (STUDI KASUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP BERKELUARGA BAGI PASANGAN GEPENG (STUDI KASUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA))
12250030_BAB-I_BAB-IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (8MB) | Preview
[img] Text (KONSEP BERKELUARGA BAGI PASANGAN GEPENG (STUDI KASUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA))
12250030_BAB-II_sampai_III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Septiana Dwi Hapsari 12250030, Konsep Berkeluarga Bagi Pasangan Gepeng (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras Yogyakarta). Skripsi : Ilmu Kesejahteraan Sosial. Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2017, dengan tujuan untuk mengetahui pandangan pasangan gepeng tidak menikah mengenai konsep keluarga di Balai RSBKL. Awal ketertarikan peneliti dilatarbelakangi oleh adanya beberapa pasangan gepeng (gelandangan dan pengemis) yang tidak menikah namun tinggal dalam satu asrama seperti layaknya pasangan suami-isteri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penekatan deskriptif. Subyek penelitian ini adalah 6 orang gepeng tidak menikah, 2 anak pasangan gepeng dan 2 orang pekerja sosial. Dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan tekhnik triangulasi. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsep Keluarga Berdasarkan Prinsip Undang-Undang Perkawinan RI No.1 Tahun 1974 menunjukkan bahwa dari 6 orang gepeng tidak menikah menginginkan adanya suatu kehidpan yang bahagia dan tentram dengan adanya ikatan pernikahan yang sah. Setiap pasangan tidak boleh memiliki lebih dari satu kekasih dan kesiapan gepeng untuk menikah sama-sama telah cukup umur, jika diijinkan untuk bisa menikah mereka berkomitmen untuk tidak saling meninggalkan sehingga memiliki tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan sebelum tinggal bersama. Pasangan gepeng tidak menikah sebagaimana fungsinya dalam keluarga, pasangan gepeng tidak menerapkan dalam kehidupan, antara lain : tidak menikah namun tinggal bersama, mempunyai anak di luar pernikahan, tidak pernah melaksanakan kewajiban sebagai orang islam dan mengabaikan pentingnya pendidikan. Pola asuh yang diterapkan orang tua gepeng adalah pola asuh otoriter. Dari pola asuh tersebut berdampak negatif terhadap karakter anak dengan indikator : orang tua cenderung memaksa kehendaknya, minimnya kontrol orang tua dan anak cenderung mempunyai sifat yang keras. Jadi karakter anak terbentuk dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Konsep Keluarga, Pola Asuh
Subjects: Kesejahteraan Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 15 Nov 2018 13:09
Last Modified: 15 Nov 2018 13:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31549

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum