DIMENSI ETIKA DALAM GAGASAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS: PRESPEKTIF ETIS DEONTOLOGIS IMMANUEL KANT

INDARWATI, NIM. 1620510012 (2018) DIMENSI ETIKA DALAM GAGASAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS: PRESPEKTIF ETIS DEONTOLOGIS IMMANUEL KANT. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (DIMENSI ETIKA DALAM GAGASAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS: PRESPEKTIF ETIS DEONTOLOGIS IMMANUEL KANT)
1620510012_BAB-I_VI-atau VI_DAFTAR -PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (DIMENSI ETIKA DALAM GAGASAN ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS: PRESPEKTIF ETIS DEONTOLOGIS IMMANUEL KANT)
1620510012_FILE 2_BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Berbicara mengenai islamisasi ilmu pengetahuan, orang umumnya hanya terpaku pada persoalan “islamisasi” saja, bukan mengarahkan pemahaman pada implikasinya. Bagaimanapun islamisasi ilmu pengetahuan dirancang untuk prinsip kemanusiaan yang melibatkan Islam, ilmu pengetahuan dan manusia. Islamisasi ilmu pengetahuan ini sejatinya erat kaitannya dengan agama, manusia dan pengaturan perilaku kehidupan atau moralitas. Maka dari itu berbicara islamisasi ilmu pengetahuan tidak harus melulu hanya pada term “islamisasi” saja. Sudah saatnya membidik dimensi lain dari islamisasi ilmu pengetahuan yang sekiranya relevan dengan tujuan sejati dari islamisasi ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu mewujudkan peradaban manusia bermoral. Penelitian ini mengambil Sayed Muhammad Naquib Al-Attas sebagai objek kajian. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam gagasan “islamisasi” ilmu pengetahuan yang memberikan sumbangan berharga di bidang tersebut. Penulis menggunakan metodologi penelitian etik dengan mengambil teori etika deontologinya Immanuel Kant. Pengambilan teori ini spesifikasinya merujuk pada imperatif kategoris yaitu perintah moral yang sifatnya wajib untuk dilaksanakan berdasarkan maksim yang dapat sekaligus dikehendaki menjadi hukum umum. Penulis menggunakan analisis etik untuk menganalisa data hasil penelitian ini. Penulis menyimpulkan bahwa islamisasi ilmu pengetahuan pada dasarnya digencarkan bukan semata-mata sebagai upaya dewesternisasi ilmu-ilmu yang telah menyusup dalam seluruh aspek keilmuan dengan cara meletakkan kembali otoritas wahyu dan intuisi. Tetapi lebih dari itu yaitu pada implikasinya untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu, berkualitas dalam bidang intelektual dan yang paling mendasar nilai moral-agama selalu membimbingnya, terutama dalam hal praktik pengamalannya. Dimensi etik yang mewujud dalam gagasan islamisasi ilmu pengetahuan Al- Attas adalah terletak pada aspek pengamalannya karena ilmu menuntut amal dan untuk dapat beramal dengan baik, manusia harus berlaku moral. Letak posisi etik itu sendiri adalah ketika manusia dengan ilmu dan pemahamannya yang benar kemudian merealisasikan kewajiban- kewajiban moral berdasarkan kecenderungan jiwa rasionalnya yang memang menuntutnya demikian sehingga kewajiban yang dilakukannya selaras dengan perintah Tuhan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Sayed Muhammad Naquib Al-Attas, islamisasi ilmu pengetahuan, jiwa rasional, kewajiban moral, manusia, dan Tuhan
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Agama dan Filsafat (S2)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 28 Dec 2018 09:45
Last Modified: 28 Dec 2018 09:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32135

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum