KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA Perspektif Teori Ruang Publik dan Ruang Privat Hannah Arendt

FAHRI ANSYAH NIM. 031511490, (2010) KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA Perspektif Teori Ruang Publik dan Ruang Privat Hannah Arendt. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA Perspektif Teori Ruang Publik dan Ruang Privat Hannah Arendt)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (693kB) | Preview
[img] Text (KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA Perspektif Teori Ruang Publik dan Ruang Privat Hannah Arendt)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (367kB)

Abstract

Banyak kajian yang mengangkat kebebasan beragama sebagai temanya dengan berbagai perspektif yang berbeda. Namun, kajian tentang kebebasan beragama dengan fokus kebebasan beragama di Indonesia era Orde Baru hingga era Orde Reformasi dengan menggunakan perspektif teori ruang publik dan ruang privat Hannah Arendt belum banyak bahkan belum pernah dilakukan. Disinilah kemudian mengapa penulis tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian ini. Dalam melakukan kajian skripsi ini, penulis sepenuhnya tidak keluar dari dua rumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu: 1) Bagaimana potret kebebasan beragama di Indonesia era Orde Baru hingga era Orde Reformasi? 2) Bagaimana permasalahan kebebasan beragama tersebut ketika dikaji dalam perspektif ruang publik dan ruang privat Hannah Arendt? Dengan demikian, kajian dalam skripsi ini bertujuan untuk menjawab dua masalah yang telah dirumuskan di atas. Untuk mengkaji kedua masalah tersebut diatas, maka langkah yang dilakukan penulis dalam skripsi yaitu pertama, metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan Potret kebebasan beragama di Indonesia era Orde Baru hingga Orde Reformasi. Kedua, setelah mendeskripsikan gambaran diatas, penulis kemudian membaca dan memahami bagaimana potret kebebasan beragama di Indonesia tersebut dan juga membaca teori ruang publik dan ruang privat Hannah Arendt, serta relevansi antara keduanya. Ketiga, setelah memberikan gambaran tentang bagaimana potret kebebasan beragama di Indonesia, serta implikasi-implikasi yang timbul diranah publik, lalu membacanya dengan perspektif ruang publik dan ruang privat Hannah Arendt. Penulis kemudian memberikan pemahaman bagaimana seharusnya mensikapi masalah kebebasan beragama tersebut, dengan menggunakan teori ruang publik dan ruang privat serta paradigma komunikatif yang dimilikinya. Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dalam skripsi ini adalah, bahwa Potret kebebasan beragama selama era Orde Baru masih belum menemukan format yang ideal untuk sebuah makna kebebasan. Terlalu banyaknya intervensi serta dominasi pemerintah dalam mengatur dan membatasi aktivitas politik dan kegiatan keagamaan, dan tidak memberikan ruang bagi ormas-ormas serta partai-partai politik untuk menentukan kebijakan dan berkembang. Baru kemudian di era Reformasi kebebasan itu mengalami pertumbuhan yang membawa angin segar bagi demokrasi. Dengan mengkaji kebebasan beragama di Indonesia dalam dua Orde tersebut, penulis berkesimpulan bahwa, kepentingan-kepentingan tertentulah yang menyebabkan terjadinya krisis di ruang publik. Dan untuk menghilangkannya, diperlukan dialog dan menghapuskan dominasi serta penguasan atas kepentingan tersebut, bukan tindakan represif sebagaimana Arendt tawarkan dalam paradigma komunikatifnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Alim Roswantoro, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Kebebasan beragama; Hannah Arendt
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 08 Aug 2012 20:25
Last Modified: 04 Aug 2016 10:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3300

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum