SURAT AL-DUHA TAFSIR ZAMAKHSHARI, ABDUH, DAN BINT AL-SHATI

DRS. M. YUSRON ASROFIE, M.A., (2008) SURAT AL-DUHA TAFSIR ZAMAKHSHARI, ABDUH, DAN BINT AL-SHATI. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 46 Th. 1991/.

[img]
Preview
Text
04. DRS. M YUSRON ASROFIE - SURAT AL-DUHA TAFSIR ZAMAKHSHARI, 'ABDUH, DAN BINT AL-SHATI'.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Makalah ini merupakan studi tiga karya tafsir al-Quran mengenai surat al-Duha. Karya-karya yang dipelajari adalah kitab tafsir al-Kashshaf tulisan Zamakhshari, kitab Tafsir al-Quran al-Karim tulisan Muhammad Abduh, dan kitab al-Tafsir al-Barjani lil Quran al-Karim tulisan Bint al-Shati. Zamakhshari menulis tafsir al-Quran nya di Mekkah antara tahun 1131 dan 1133 Masehi. Karyanya merupakan perkembangan puncak analisa al-Quran secara filologis dan sintaktis. Dia menganalisa kerumitan style al-Quran dan menjelaskan hal-hal yang tampak aneh yang terdapat di dalam teks al-Quran. Untuk mendukung tafsirnya, dia juga menyertakan hadits-hadits dan contoh-contoh syair pra-Islam (Jahiliyyah) biasanya digunakan untuk membuktikan makna beberapa kata tertentu. Muhammad Abduh (1849-1905), dilain pihak, terutama menampakkan keprihatinannya untuk menemukan pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masanya. Dia berpendapat bahwa al-Quran pada dasarnya bukan merupakan sumber hukum Islam atau ilmu kalam, tetapi merupakan kitab yang memberi petunjuk pada manusia dalam mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dia menginginkan suatu tafsir al-Quran yang bebas dari spekulasi teoretik, penyelidikan tata bahasa dan kutipan-kutipan ilmiah. Menurut dia, orang hendaknya membiarkan al-Quran berbicara bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini, dia ragu-ragu untuk menerima materi dari luar al-Quran sebagai mempunyai makna bagi penafsiran al-Quran. Kitab tafsir al-Quran paling mutakhir yang menjadi objek studi ini adalahj tafsir Bint al-Shati. Di dalam kitab tafsirnya, dia mencoba menerapkan metode tafsir al-Quran yang dikembangkan oleh gurunya yang sekaligus suaminya, Amin al-Khulli. Bint al-Shati menafsirkan beberapa surat pendek Makkiyah yang kesatuan topiknya sangat menonjol. Dengan cara begini, dia berusaha memperjelas perbedaan antara metode tafsir al-Quran tradisional dan metode baru. Suaminya yang membiarkan al-Quran menjelaskan dirinya dengan dirinya. Tujuannya adalah sekedar memahami teks al-Quran, yang bebas dari ..... unsur-unsur asing dan cacat-cacat yang dibawa masuk ke dalam keindahannya nan mulia.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: SURAT AL-DUHA TAFSIR ZAMAKHSHARI, ABDUH, DAN BINT AL-SHATI
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 12 Apr 2013 21:44
Last Modified: 28 Dec 2016 13:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/335

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum