PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP OTOPSI (STUDI KASUS DI RSUP. DR. SARDJITO YOGYAKARTA)

DYAH HASTUTI - NIM. 04350052, (2010) PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP OTOPSI (STUDI KASUS DI RSUP. DR. SARDJITO YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP OTOPSI (STUDI KASUS DI RSUP. DR. SARDJITO YOGYAKARTA))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (568kB) | Preview
[img] Text (PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP OTOPSI (STUDI KASUS DI RSUP. DR. SARDJITO YOGYAKARTA))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (316kB)

Abstract

ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan telah mengantarkan umat manusia untuk menelaah lebih jauh tentang kepentingan dan kemaslahatannya, lebih-lebih dari tinjauan kemaslahatan serta keabsahannya menurut hukum Islam. Semua penemuan baru hendaknya disejalankan dengan kaidah-kaidah hukum Islam, seperti hukum bedah mayat menurut pandangan hukum Islam. Di dalam nash tidak ditemukan keterangan yang sharih tentang hukum melakukan pembedahan mayat, sebab bedah mayat seperti di zaman sekarang ini belum dikenal di masa lalu. Yang ditemukan hanya dalil-dalil dari Sunnah Nabawiah yang berbicara tentang larangan merusak tulang mayat. Selain itu terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama tentang hukum membedah perut mayat. Hanya saja masalahnya tidak sama persis dengan kasus otopsi. Pembedah perut mayat dilakukan bila mayat itu menelan harta atau didalamnya ada janin yang diyakini masih hidup. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tinjauan hukum Islam terhadap penghormatan jenazah dalam melakukan otopsi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Adapun penelitian ini bersifat deskriptif analitis, dalam pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan pengumpulan data yang ada di RSUP DR. Sardjito. Analisis datanya dilakukan dengan pola berpikir logis deduktif dan induktif. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa secara normatif hukum Islam mengajarkan agar menghormati orang yang sudah meninggal diwujudkan dengan tuntunan serangkaian pengurusan jenazah dalam Islam dan dilarang menyakiti tubuh jenazah. Adapun terhadap permasalahan otopsi menurut jumhur ulama dibolehkan bahkan wajib dilakukan kalau dalam keadaan darurat dan menyangkut kemaslahatan manusia walaupun dengan merusak jasad mayat, namun setelah pembedahan mayat selesai wajib mengembalikan jasad mayat dalam keadaan seperti semula dan semua potongan dari organ atau jasad mayat harus dikubur.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Cth. Pembimbing : PROF. Dr. KHOIRUDDIN NASUTION, M.A. UDIYO BASUKI, S.H., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: otopsi, RSUP. Dr. Sardjito, perspektif hukum Islam
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 15 Aug 2012 19:41
Last Modified: 07 Apr 2016 14:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3451

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum