PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DALAM HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH

TATIK MULYATI, NIP. 13370041 (2019) PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DALAM HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DALAM HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH)
13370041 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PERLINDUNGAN TERHADAP PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DALAM HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL PERSPEKTIF MAQASHID SYARI’AH)
13370041 BAB II, III, IV .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Skripsi dengan judul Perlindungan Terhadap Pengungsi Akibat Konflik Bersenjata Dalam Hukum Humaniter Internasional Perspektif Maqashid Syari'ah adalah sebuah penelitian tentang bagaimana bentuk perlindungan terhadap pengungsi dalam Hukum Humaniter Internasional dengan Maqashid Syari'ah sebagai tinjauannya. Titik fokus penelitian ini adalah bagaimana bentuk perlindungan yang diberikan oleh Hukum Humaniter Internasional terhadap pengungsi korban konflik bersenjata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada penelitian kajian kepustakaan atau studi pustaka (Library research). Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis, yaitu mendekati permasalahan yang ada berdasar pada hukum serta pada peraturan yang berlaku. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Data yang terkumpul, kemudian dianalisia dengan menggunakan teori Maqashid Syari'ah yang bertumpu pada 5 komponen pokok, yaitu; Hifz ad-Din, Hifz an-Nafs, Hifz al-Aql, Hifz an-Nasl, Hifz al-Mal. Hasil penelitian adalah menunjukan bahwa konsep Hukum Humaniter Internasional dan Maqashid syari’ah secara garis besar memiliki persamaan dan persesuaian dalam upaya memberikan perlindungan terhadap pengungsi. keduanya sama-sama berprinsip nonrefoulment, melarang menghukum pengungsi yang masuk secara ilegal diwilayah suatu negara, dan prinsip non-diskriminasi kepada setiap pengungsi, serta berlaku juga prinsip suaka. Sedangkan perbedaannya adalah dalam hal pemberian suaka. Hukum Humaniter Internasional memandang pemberian suaka merupakan hak dari suatu negara yang berdaulat yang suatu waktu dapat ditinggalkan demi alasan keamanan negara. Berbeda dengan hukum Islam,seseorang ataupun negara tidak dapat menolak permintaan suaka dari seseorang, walaupun kepada musuh sekalipun.karena pemberian suaka merupakan ajaran mulia Islam dalam rangka melindungi keselamatan jiwa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. M. NUR, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Perlindungan, Pengungsi, Hukum Humaniter Internasional, Maqashid Syari’ah
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 09 May 2019 13:21
Last Modified: 09 May 2019 13:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34979

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum