POLA KEPEMIMPINAN UMAT ANTARA ABDURRAHMAN WAHID DAN M. AMIEN RAIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (1998-2004)

IMAM MUADIN, NIM. 00360481 (2005) POLA KEPEMIMPINAN UMAT ANTARA ABDURRAHMAN WAHID DAN M. AMIEN RAIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (1998-2004). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

Preview	Text (POLA KEPEMIMPINAN UMAT ANTARA ABDURRAHMAN WAHID DAN M. AMIEN RAIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (1998-2004)) 00360481_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (POLA KEPEMIMPINAN UMAT ANTARA ABDURRAHMAN WAHID DAN M. AMIEN RAIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (1998-2004)) 00360481_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur semua aspek kehidupan yang ada, baik yang berhubungan dengan ibadah langsung dengan Allah SWT ataupun ibadah yang bersifat sosial, seperti misalnya politik, ekonomi ataupun muamalat yang Jainnya. · Skripsi ini membicarakan masalah kepemimpinan, dan lebih khusus lagi adalah masalah pola kepemimpinan umat antara Abdurrahman Wahid dan M Amien Rais antara tahun 1998-2004. Seperti telah diketahui bahwasanya Abdurrahman Wahid dan M Amien Rais adalah dua orang tokoh muslim di Indonesia yang mempunyai corak dan Jatar belakang yang berbeda, baik dalam cara berpikir a tau pun cara bersikap a tau berperilaku. Abdurrahman W ahid merepresentasikan Islam tradisional Indonesia (Nahdlatul 'U1ama) sedangkan M Amien Rais merepresentasikan Islam modem Indonesia (Muhammadiyah). Akan menjadi rancu bilamana bangsa Indonesia yang notabenenya penduduk: muslim terbesar di dunia tidak bisa melahirkan pemimpin umat yang Islami juga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan normatif dan historis-sosiologis. Pendekatan normatif yang dimaksud di sini adalah pendekatan dengan menggunakan kerangka penilaian huk:um agama (ayat al-Qur'an dan al-Hadits) untuk mencari solusi dari pokok masalah yang ada. Dari sini akan terjawab mengenai pola kepemimpinan mereka berdua. Keduanya memang berbeda dan mempunyai ciri khas yang berbeda pula dalam memimpin umat (baik umat politik maupun umat agama/organisasi), akan tetapi secara umum tujuan dan maksud mereka sama, yakni ingin mengangkat derajad umat itu sendiri. Secara politik, mereka ingin membangun sebuah proses politik yang tingggi {high politic) dan ingin menegakkan demokrasi di Indonesia secara matang dan dewasa. Begitu juga dalam konteks umat organisasi, mereka ingin mengangkat derajad umat Islam (masing-masing mewakili Nahdlatul 'U1ama dan Muhammadiyah). Dalam konteks Indonesia, mereka telah banyak memberikan kontribusi baik untuk bangsa maupun agama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item