DAURU IBNU MALIK FI ILM AL NAHWI DIRASAH TARIKHIYAH WASHFIYAH

VIVIN LUTVIYAH - NIM. 05110119, (2010) DAURU IBNU MALIK FI ILM AL NAHWI DIRASAH TARIKHIYAH WASHFIYAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Ilmu nahwu merupakan bagian dari ilmu bahasa secara umum. Secara keseluruhan, ilmu bahasa meliputi ilmu nahwu, ilmu sharf, ilmu pelafalan, dan ilmu semantik. Semua cabang ilmu bahasa tersebut saling melengkapi satu sama lain. Nahwu adalah ilmu yang sangat di butuhkan untuk mendalami bahasa arab, karena dengan bahasa itulah al-Qur'an diturunkan, dan dengan bahasa itulah kitab-kitab karya ulama-ulama besar zaman dulu di karang, kitab yang menjelaskan tentang Islam secara keseluruhan, dari kewajiban, larangan, anjurananjuran, bahkan sampai perkara-perkara yang tidak pantas di lakukan. Ibn Malik merupakan salah satu ulama nahwu yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu nahwu. Nama lengkapnya adalah Muhammad Jamaluddin ibn Abdillah ibn Malik al-Thay, lahir pada tahun 600 H di Jayyan. Daerah ini sebuah kota kecil di bawah kekuasaan Andalusia (Spanyol). Pada saat itu, penduduk negeri ini sangat cinta kepada ilmu, dan mereka berpacu dalam menempuh pendidikan, bahkan berpacu pula dalam karang-mengarang buku-buku ilmiah. Ibn Malik adalah tokoh nahwu yang mengarang beberapa kitab nahwu. Salah satu karangan Ibn Malik yang sangat populer adalah kitab alfiyah. Kitab alfiyah yang telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di dunia ini, memiliki posisi yang penting dalam perkembangan Ilmu Nahwu. Berkat kitab ini dan kitab aslinya, nama Ibn Malik menjadi populer, dan pendapatnya banyak dikutip oleh para ulama, termasuk ulama yang mengembangkan ilmu di Timur. Bisa dikatakan Ibn Malik memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu nahwu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item