Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng di Era Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated Entities

Alifian Ramadhany, Nim: 16490031 (2019) Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng di Era Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated Entities. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng di Era Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated Entities)
16490031_BAB I_BAB IV_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng di Era Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated Entities)
16490031_BAB II-BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Abstrak Alifian Ramadhany, Transformasi Pondok Pesantren Tebuireng Di Era Disrupsi: Eksistensi Tradisi Pesantren Dalam Membangun Keilmuan Isolated Entities. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Gelombang globalisasi abad 21 menurut Rhenald Kasali, memiliki karakter cepat, mengejutkan dan memindahkan sebagai ciri khas disrupsi. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mendominasi, inovasi dan kreasi menuntut manusia untuk berfikir pragmatis. Dampak disrupsi menjalar hingga ke Pesantren Tebuireng selaku lembaga pendidikan keagamaan. Tebuireng merespon disrupsi dengan bertransformasi mendirikan lembaga pendidikan formal berupa MTs, MA, SMP, SMA dan Universitas. Akan tetapi pendirian pendidikan formal membuat Tebuireng semakin kehilangan identitasnya, sehingga pada akhirnya Tebuireng menarik diri dengan mendirikan lembaga pendidikan salaf untuk kembali menghidupkan tradisi pesantren. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Data wawancara responden didapat dari Kepala sekolah pendidikan formal SMA dan MA, kepala sekolah pendidikan non formal (salaf) Madrasah Muallimin, ketua BAAK Ma’had Aly dan pengasuh yayasan pondok pesantren Tebuireng. Hasil yang didapatkan bahwa (1) Era disrupsi berdampak pada pergeseran peran dan fungsi pesantren, Tebuireng gelisah terhadap pengajaran kitab kuning yang telah luntur setelah masuknya kurikulum pendidikan formal yang semakin mendominasi. (2) Eksistensi tradisi pesantren mendasari pendirian lembaga pendidikan salaf Tebuireng. Tujuan pendirian lembaga pendidikan salaf Tebuireng untuk menghidupkan tradisi kurikulum independen pesantren pada masa KH. Hasyim Asy’ari dan mengembalikan geneologi keilmuan yang khas Tebuireng berupa pelajaran ilmu Al-Qur’an dan Hadist. (3) Transformasi kurikulum antara pesantren dan formal menjadikan epistemologi keilmuan Tebuireng berubah pada bangunan akademik keilmuan. Tebuireng dahulu berpola single entity (salaf) dengan pengajaran yang berdasar pada teks kitab. Antara tahun 1935-1951 sejak mengikuti kurikulum formal, Tebuireng berubah berpola interconnected entities, masuknya lembaga pendidikan formal merekonstruksi epistemologi dengan memandang kebenaran berpegang pada akal yang sesuai dengan ilmu agama dan sains. Akhirnya di tahun 2006 setelah mendirikan Ma’had Aly dan Madrasah Mu’allimin Tebuireng berpola isolated entities. Pengajaran salaf tersebut berusaha membuat ranah tersendiri dalam pesantren dengan memasukan seratus persen pelajaran kitab, sehingga adanya sekat dan batasan yang tercipta.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Zainal Arifin, M.SI,
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Disrupsi, Kondisi Eksistensi, Entitas Isolated
Subjects: Pendidikan Islam (Pesantren)
Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Sep 2020 09:43
Last Modified: 16 Sep 2020 09:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38441

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum