PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLEGENCE (Spesifikasi Penggunaan Musik) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)

AKHMAD GHUFRON - NIM. 05430010 , (2010) PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLEGENCE (Spesifikasi Penggunaan Musik) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Abstract

ABSTRAK Beberapa permasalahan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa dalam belajar matematika di SD Negeri Nogopuro menimbulkan kepasifan dan kejenuhan siswa dalam belajar. Cara guru yang monoton dengan metode konvensional membuat siswa kurang aktif di kelas, akibatnya siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika. Siswa menginginkan pembelajaran yang menyenangkan dengan melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam belajar matematika. Tujuan dari penerapan Teori multiple Intellegence (spesifikasi penggunaan musik) dan model Pembelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Depok Sleman. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan menggunakan model kemmis dan Mc Taggart, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang didukung dengan pendekatan kuantitatif. Alat yang digunakan sebagai pengumpul data adalah lembar observasi, lembar aktivitas siswa, angket, wawancara, jurnal harian dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dimana tiap siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT diiringi musik ini telah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas belajar siswa, aktivitas belajar siswa pada siklus II menunjukkan keterlibatan/keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran telah meningkat bila dibandingkan siklus I, meskipun pada masing-masing siklus aktivitas belajar siswa berada dalam kategori sangat tinggi. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ini lebih tinggi dibandingkan siklus I. Sedangkan berdasarkan hasil analisis lembar observasi motivasi belajar siswa, motivasi belajar pada siklus II juga telah meningkat dibandingkan siklus I. Motivasi belajar pada siklus I berada dalam kategori tinggi, sedangkan motivasi belajar pada siklus II berada dalam kategori sangat tinggi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item