EFEKTIVITAS IKLAN KEAGAMAAN (Studi Khalayak pada Akun Instagram NU CARE-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta)

Muhammad Sahal Farih, NIM. 13540078 (2020) EFEKTIVITAS IKLAN KEAGAMAAN (Studi Khalayak pada Akun Instagram NU CARE-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EFEKTIVITAS IKLAN KEAGAMAAN (Studi Khalayak pada Akun Instagram NU CARE-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta))
13540078_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (EFEKTIVITAS IKLAN KEAGAMAAN (Studi Khalayak pada Akun Instagram NU CARE-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta))
13540078_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan internet menambah opsi dalam bidang pemasaran barang atau jasa. Media sosial adalah salah satu platform dalam melakukan hal tersebut. Dari sekian media sosial yang jamak digunakan dalam menawarkan produk, Instagram merupakan media yang banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam menampilkan visual berupa foto dan video. NU CARE-LAZISNU DIY adalah salah satu yang menggunakan Instagram dengan tujuan untuk menjangkau masyarakat di D. I. Yogyakarta secara luas. Sebagai lembaga amil zakat, infak, dan sedekah maka dengan semakin luasnya jangkauan tidak hanya berdampak pada citra lembaganya saja, tetapi juga pada semakin luasnya jangkauan dalam menerima bantuan yang nantinya disalurkan. Akan tetapi, Instagram yang digunakan oleh mayoritas kalangan muda tidak beririsan dengan mayoritas muzakki yang berada pada usia mapan. Untuk itu, dalam penelitian ini mengangkat dua masalah, yaitu bentuk iklan keagamaan dalam akun Instagram NU CARE-LAZISNU DIY dan efektivitas iklan keagamaan yang tergambar dalam respons khalayak pada akun Instagram NU CARE-LAZISNU DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan netnografi. Netnografi adalah metode yang berusaha mamahami secara mendalam fenomena dalam dunia virtual dari perspektif produsen sekaligus konsumen. Metode ini meliputi observasi arsip, komentar, dan observasi partisipatif. Penelitian ini menggunakan teori pemaknaan (reception theory) yang dikembangkan oleh Stuart Hall. Teori ini mengacu pada studi tentang makna, produksi dan pengalaman khalayak dalam hubungannya berinteraksi dengan teks media. Fokus dari teori ini ialah proses encoding dan decoding. Encoding adalah proses menyisipan pesan dalam iklan oleh pembuatnya, sedangkan decoding adalah pemaknaan ulang khalayak terhadap iklan sebagai sebuah teks. Dalam pemaknaan yang dilakukan khalayak terdapat tiga jenis pemaknaan, yakni dominan, negosiasi, dan oposisi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada proses encoding NU CARE- LAZISNU DIY dalam Instagramnya menyisipkan pesan keormasan, kemanusiaan, profesionalitas, amanah, edukasi dan dakwah. Sedangkan dalam proses decoding menunjukkan bahwa mayoritas khalayak menerima dan sepakat dengan pesan dalam Instagram NU CARE-LAZISNU DIY. Pada urutan kedua adalah khalayak yang melakukan negosiasi, dan paling sedikit adalah khalayak yang oposisi terhadap pesan yang disampaikan. Terdapat beberapa alasan yang mendasari khalayak memiliki perbedaan dalam penerimaan terhadap pesan Instagram NU CARE-LAZISNU DIY, yaitu konsep tentang zakat, konsep tentang lembaga zakat, dan konsep tentang iklan media sosial. Penelitian ini juga menunjukkan mayoritas khalayak berminat menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga NU CARE-LAZISNU DIY.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Hj. Adib Sofia, S.S. M. Hum
Uncontrolled Keywords: NU CARE-LAZISNU DIY, Instagram, Encoding, Decoding
Subjects: Media Sosial
Organisasi Masyarakat > Nahdlatul Ulama (NU)
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 19 Jul 2021 12:18
Last Modified: 19 Jul 2021 12:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42931

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum