LARANGAN ADAT KAWIN SEMISAN PERNA TUWO DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM STUDI DI DESA ARGOSARI SEDAYU BANTUL

ITA ISTIYAWATI NIM: 06350085, (2010) LARANGAN ADAT KAWIN SEMISAN PERNA TUWO DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM STUDI DI DESA ARGOSARI SEDAYU BANTUL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (LARANGAN ADAT KAWIN SEMISAN PERNA TUWO DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM STUDI DI DESA ARGOSARI SEDAYU BANTUL)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (720kB) | Preview
[img] Text (LARANGAN ADAT KAWIN SEMISAN PERNA TUWO DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM STUDI DI DESA ARGOSARI SEDAYU BANTUL)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (347kB)

Abstract

Salah satu fenomena sosial yang terjadi di Indonesia adalah larangan kawin semisan perna tuwo. Perkawinan Semisan Perna Tuwo ialah suatu perkawinan yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang menikah dengan seorang perempuan anak dari pakdenya (kakak dari orang tua laki-laki), masyarakat Desa Argosari memandang bahwa kejadian itu adalah suatu larangan. Sejalan dengan itu, di Desa Argosari terdapat pelaku yang tetap menjalani perkawinan semisan perna tuwo, padahal masyarakat Argosari memandang perkawinan semisan perna tuwo itu dilarang. Berangkat dari keadaan perkawinan seperti itu, telah memotifasi penulis untuk meneliti lebih jauh tentang larangan perkawinan adat semisan perna tuwo yang dalam hal ini mengambil sampel di Desa Argosari Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul sebagai representasi dari masyarakat jawa. Yang menjadi titik fokus bahasan skripsi ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Argosari meyakini larangan adat kawin semisan perna tuwo serta alasan-alasan dari para pelaku tetap melakukan perkawinan semisan perna tuwo, dan bagaimana Hukum Islam menyikapi fenomena larangan kawin Semisan Perna Tuwo. Adapun langkah-langkah dan metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian kualitatif ini adalah field research. Field research digunakan untuk menghimpun informasi-informasi yang dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap sejumlah responden dari beberapa elemen masyarakat, beserta observasi lapangan untuk mengamati secara langsung kehidupan para pelaku perkawinan semisan perna tuwo dan juga dokumentasi untuk mengetahui profi Desa Argosari. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif-Antropologi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melestarikan pernikahan semisan perna tuwo di Desa Argosari ini adalah (1) Faktor mitos, (2) Faktor ekonomi, (3) Faktor psikologi, (4) Faktor kesehatan. Sedangkan alasan-alasan para pelaku tetap berani melakukan perkawinan semisan perna tuwo sebagai berikut: takut harta warisan jatuh ke tangan orang lain, alasan rasa cinta, serta alasan tidak direstui orang tua karena melanggar aturan adat sehingga pelaku melakukan hubungan dan berdampak hamil di luar nikah. Berdasarkan prespektif Hukum Islam larangan perkawinan semisan perna tuwo tidak sesuai dengan hukum Islam, karena semisan perna tuwo tidak termasuk dalam orang-orang yang haram dinikahi sesuai al-Qur'an Surat an-Nisa' ayat 23. Dengan demikian dapat dikatakan perkawinan semisan perna tuwo sah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : 1. Drs. ABD.HALIM, M.Hum. 2. LEBBA, S.Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Semisan Perna Tuwo, Larangan Pernikahan
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Aug 2012 21:42
Last Modified: 08 Apr 2016 14:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4326

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum