KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM UPAYA MENDAPATKAN WALI NIKAH PADA TRADISI MERARIQ DI GENGGELANG LOMBOK UTARA

Andi Tamrin, NIM.: 17202010016 (2020) KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM UPAYA MENDAPATKAN WALI NIKAH PADA TRADISI MERARIQ DI GENGGELANG LOMBOK UTARA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM UPAYA MENDAPATKAN WALI NIKAH PADA TRADISI MERARIQ DI GENGGELANG LOMBOK UTARA)
17202010016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (KOMUNIKASI NEGOSIASI DALAM UPAYA MENDAPATKAN WALI NIKAH PADA TRADISI MERARIQ DI GENGGELANG LOMBOK UTARA)
17202010016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Untuk menghadirkan wali nikah pada tradisi merariq harus melalui komunikasi negosiasi. Komunikasi negosiasi sebagai satu-satunya cara untuk melakukan tawar-menawar dalam pembayaran ajikrama dan pisuka. Negosiasi dilakukan oleh kedua keluarga mempelai, karena kedua pihak memiliki kepentingan berbeda. Keluarga mempelai wanita menginginkan terpenuhinya pembayaran ajikrama dan pisuka, sedangkan keluarga mempelai laki-laki menginginkan pembayaran ajikrama dan pisuka sesua dengan tingkat kemampuan yang dimilki. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan komunikator dalam memahami setiap permsalahan dalam proses komunikasi negosiasi agar kedua cmempelai dapat menikah sesuai syariat Islam. Penelitian ini menggunakan dua teori yaitu teori tindakan komunikatif dan teori komunikasi negosiasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bersifat menggambarkan, induksi, tetapi dipahami secara utuh yang menekankan pada kognisi sekaligus mengarah pada penemuan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindakan masyarakat Genggelang, melakukan komunikasi negosiasi dapat dikatakan sebagai tindakan komunikatif. Berdasarkan tujuan, norma dan kemampuan komunikator dan komunikan dalam melakukan negosiasi. Tujuan dari komunikasi adalah untuk mendapatkan kesepakatan, dan norma dalam negosiasi adalah norma berbicara, mendengarkan, berpakian, bertindak. Sedangakan kemampuan komunikator dan komunikan saat bernegosiasi yaitu memiliki kredibilitas, memiliki daya tarik dan kpribadian yang baik, memiliki keterampilan dalam mendengarkan. Model komunikasi negosiasi antara kedua keluarga mempelai adalah negosiasi berprinsip. Sehingga posisi tawar kedua keluarga mempelai lebih menekankan atas dasar kekeluargaan dan kebersamaan. Dengan menggunakan stretegi integratif dan strategi distributif untuk menghasilkan kesepakatan. Sehingga akhir dari komunikasi negosiasi dengan ditandai dengan kesepakatan. Penyerahan ajikrama dan pisuka sebagai tanda bahwa kedua mempelai akan menikah. Namun dampak komunikasi negosiasi yang kompulsif, akan menimbulkan konflik yang berkelanjutan antara kedua mempelai maupun kedua keluarga mempelai, hal ini justru bertentangan dengan nilai-nilai dakwah.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Khadiq, S. Ag., M. Hum
Uncontrolled Keywords: Komunikasi Negosiasi, Ajikrama dan Pisuka, Wali Nikah.
Subjects: Islam dan Tradisi
Komunikasi Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam (S-2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Sep 2021 15:35
Last Modified: 20 Sep 2021 15:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44620

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum