ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI BENANG REGULER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus : PT. ABC)

Muhammad Zulfikar, NIM. 17106060034 (2021) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI BENANG REGULER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus : PT. ABC). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI BENANG REGULER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus : PT. ABC))
17106060034_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI BENANG REGULER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi Kasus : PT. ABC))
17106060034_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Menjaga kualitas produk sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan, karena agar konsumen merasa puas. Salah satu metode yang dapat mengatasi cacat produk pada proses produksi adalah metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Memastikan prioritas perbaikan pada FMEA tradisional adalah bersumber pada nilai RPN, masih menuai banyak kritik serta kelemahan seperti menggunakan FMEA mendapatkan hasil RPN yang sama, tetapi gambaran risiko yang berbeda, maka dalam penelitian ini digunakan metode Grey Failure Mode and Effect Analysis (GFMEA), metode ini adalah metode integrasi FMEA tradisional dan grey theory melalui bantuan metode Fuzzy Analytical Hierarchy process (FAHP) untuk memperkuat metode FMEA dan meningkatkan akurasi dalam perhitungan Risk Priority Number (RPN), karena pada GFMEA mempertimbangkan bobot untuk faktor kegagalan. Pada penelitian ini digunakan Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui penyebab kegagalan, fuzzy AHP (FAHP) untuk menentukan bobot, integrasi FMEA dan grey theory untuk menentukan prioritas kegagalan dan diagram sebab-akibat serta five m-checklist untuk usulan perbaikan. Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan kepala seksi produksi, pada proses produksi benang reguler di PT. ABC didapatkan 50 potensi kegagalan dan setelah dilakukan perhitungan nilai RPN dengan menggunakan GFMEA didapatkan 10 potensi kegagalan yang memiliki nilai kritis dan perlu diprioritaskan yaitu sliver tebal tipis drawing, uster menyimpang drawing, ne menyimpang drawing, gembos speed, neps carding, gembos ring, kotor winding, tebal tipis ring, web lubang-lubang carding, dan sliver pecah carding dengan nilai GRPN sebesar 0,404084; 0,406152; 0,408895; 0,417443; 0,426736; 0,431085; 0,439939; 0,441411; 0,450704; 0,469499. Maka usulan perbaikan yang disarankan dari hasil penelitian untuk meminimalisasi terjadinya kegagalan proses tersebut adalah perusahaan harus melakukan quality control dengan lebih ketat dan teliti, perusahaan harus memilih karyawan yang baik untuk bagian operator serta quality control, departemen maintenance lebih meningkatkan lagi dalam hal perawatan dan perbaikan sparepart sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh departemen, melakukan pembersihan mesin yang rutin, memberikan sanksi tegas kepada operator yang meninggalkan bagian masing-masing

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ira Setyaningsih, S.T. M.Sc
Uncontrolled Keywords: Proses Produksi, FTA, FMEA, Grey Theory, FAHP, GFMEA, RPN
Subjects: Tehnik Industri
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Industri (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 09 Oct 2021 23:56
Last Modified: 09 Oct 2021 23:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45187

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum