KONSEP TAZKIYATUN NAFS MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP REALITAS SOSIAL

Ahmad Sholahuddin, NIM 15530118 (2021) KONSEP TAZKIYATUN NAFS MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP REALITAS SOSIAL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP TAZKIYATUN NAFS MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP REALITAS SOSIAL)
15530118_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KONSEP TAZKIYATUN NAFS MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR DAN RELEVANSINYA TERHADAP REALITAS SOSIAL)
15530118_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Modernisasi dan industrialisasi mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap perilaku manusia saat ini. Selain efek positif, modernisasi juga menimbulkan efek negatif bagi kehidupan manusia. Modernisasi dengan segala unsur yang menyertainya telah mengubah cara pandang manusia menjadi lebih egois, matrealistik, dan abai terhadap lingkungan. Manusia semakin jauh dengan nilai-nilai agama. Untuk menanggulangi dampak negatif dari modernisasi diperlukan konsep jelas yang dapat dijadikan rujukan. Dalam hal ini, Hamka menawarkan konsep Tazkiyah al-Nafs untuk membimbing manusia agar dapat terhindar dari efek-efek negatif modernisasi. Konsep ini bersumber dari penjelasan beliau dalam tafsir al-Azhar yang didukung bukunya yang berbicara tentang tasawuf. Penelitian ini bersifat library research (Kepustakaan). Untuk itu peneliti melakukan langkah-langkah identifikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengkajian terhadap data-data yang telah ada terkait masalah konsep Tazkiyah menurut buya Hamka baik berupa data primer maupun data sekunder secara akurat dan faktual. Tazkiyah al-Nafs adalah salah satu metode dalam pembinaan jiwa dan pendidikan akhlak manusia. Tazkiyah al-Nafs secara etmologis mempunyai dua makna yaitu penyucian dan penyembuhan. Menurut Hamka, dalam tafsirnya proses penyucian jiwa ialah usaha-usaha yang bersifat pengembangan diri, yaitu usaha mewujudkan potensi-potensi manusia menjadi kualitas-kualitas moral yang luhur (akhlakul karimah). Untuk menguji kerelevansian Tazkiyah al-Nafs -nya Hamka dengan realitas sosial, penulis mengemukakan dua kasus sebagai akibat dari modernisasi. Kedua masalah tersebut dipilih karena dianggap sebagai fenomena umum. Kasus-kasus tersebut adalah stress di masa pandemi COVID-19 dan budaya jujur di kalangan mahasiswa. Stress di masa pandemi COVID-19 kemunculannya tidak bisa ditolak, bahkan segala sektor merasakannya, di antaranya adalah stress akademik, stress kerja, dan stress dalam keluarga, dalam Hamka menawarkan penyucian jiwa dengan berani dalam melawan pandemi COVID-19 serta berani memutus rantai penyeberannya serta harus berpikir positif. Terakhir, untuk mengobati sifat jujur yang semakin berkurang pada mahasiswa, Hamka menekankan perlunya pendidikan karakter dengan menjunjung tinggi akhlak dan rasa malu. Jadi, konsep Hamka terkait Tazkiyah al-Nafs sangat relevan dijadikan solusi terhadap masalah-masalah sosial yang ditimbulkan modernisasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ali Imron, S.Th.I,. M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Modernisasi; Tazkiyah al-Nafs; Hamka; Masalah Sosial
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 10 Oct 2021 08:49
Last Modified: 10 Oct 2021 08:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45196

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum