PEMAKNAAN AZAN PERTAMA SALAT JUMAT DENGAN LIMA MUAZIN DI MASJID SHOLIHIN (Studi Living Hadis Terhadap Azan Pertama Salat Jumat di Masjid Sholihin)

Aufa Yuvela Rafif, NIM 16550024 (2021) PEMAKNAAN AZAN PERTAMA SALAT JUMAT DENGAN LIMA MUAZIN DI MASJID SHOLIHIN (Studi Living Hadis Terhadap Azan Pertama Salat Jumat di Masjid Sholihin). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN AZAN PERTAMA SALAT JUMAT DENGAN LIMA MUAZIN DI MASJID SHOLIHIN (Studi Living Hadis Terhadap Azan Pertama Salat Jumat di Masjid Sholihin))
16550024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN AZAN PERTAMA SALAT JUMAT DENGAN LIMA MUAZIN DI MASJID SHOLIHIN (Studi Living Hadis Terhadap Azan Pertama Salat Jumat di Masjid Sholihin))
16550024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Azan Salat Jumat dikumandangkan pada setiap masjid dengan memiliki berbagai variasi. Masjid-masjid di Indonesia ada yang mengumandangkan azan hanya sekali saja pada saat khotib menaiki mimbar. Sedang, masjid yang lain mengumandangkan azan jumat dengan menambahkan azan pertama pada waktu salat masuk dan kadang kala diawali dengan penanda lain seperti menabuh bedug, kenthongan ataupun menyetel muratal melalui toa masjid. Berbeda dengan keduanya, salat jumat yang dilaksanakan pada Masjid Sholihin yang berada di Jalan Kaliurang Km 9,3, Tambakan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, diawali dengan mengumandankan azan pertama dilakukan oleh lima Muazin secara bersamaan. Tradisi azan dengan lima Muazin sudah dilaksanakan secara bertahun-tahun akan tetapi masyarakat belum dapat mengambil pemaknaan dan dasar normatif dari tradisi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi historis atau catatan sejarah sebagai alat pengumpul data utama, wawancara dan observasi yang didominasi dengan wawancara kepada para pelaku terkait seperti Muazin, Takmir, dan jamaah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif interpretatif, yakni data yang dikumpul, disusun kemudian ditafsirkan dan diambil kesimpulan dengan menggunakan teori tindakan sosial milik Max Weber dan ditambahkan dengan teks-teks hadis dari sembilan kitab hadis (Kutubut Tis’ah) dan kitab-kitab terkait untuk penjelaskan lebih lanjut.. Data-data yang diperoleh dianalisis dan ditemukan bahwa warga memaknai azan melalui teori tindakan sosial adalah 1) azan pertama dengan lima Muazin dianggap sebagai budaya milik Masjid Sholihin yang dianggap perlu untuk dijaga karena sejarahnya, dasar agama, dan keunikannya, dan 2) azan pertama dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang dipercaya oleh Muazin memberikan pahala dan keuntungan yang akan mereka petik ketika di akhirat kelak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dadi Nurhaedi, S.Ag. M.Si
Uncontrolled Keywords: Azan Pertama, Lima Muazin, Tindakan Sosial, Max Weber.
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 10 Oct 2021 15:14
Last Modified: 10 Oct 2021 15:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45205

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum