RISALAT FI AL-HATS ‘ALA IJTIMA’ KALIMAT AL-MUSLIMIN WA DZAM AL-TAFARRUQ WA AL-IKHTILAF

Salman Azzuhri, NIM.: 16110062 (2020) RISALAT FI AL-HATS ‘ALA IJTIMA’ KALIMAT AL-MUSLIMIN WA DZAM AL-TAFARRUQ WA AL-IKHTILAF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Risalat fi al-hats ‘ala ijtima’ kalimat al-muslimin wa dzam al-tafarruq wa al-ikhtilaf”)
16110062_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text (Risalat fi al-hats ‘ala ijtima’ kalimat al-muslimin wa dzam al-tafarruq wa al-ikhtilaf”)
16110062_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (873kB) | Request a copy

Abstract

Setelah penerjemah selesai merjemahkan buku risalat risalat fi al-hats ‘ala ijtima’ kalimat al-muslimin wa dzam al-tafarruq wa al-ikhtilaf” milik Abdurrahman as-Sa’dy ke dalam Bahasa Indonesia, penerjemah menemukan beberapa problematika di dalamnya. Salah satu problematika yang menarik ialah penerjemahan huruf atau kata taukid. Jika seluruh taukid itu diterjemahkan dengan terjemahan harfiah maka hal tersebut memunculkan keanehan (dalam Bahasa Indonesia). Untuk keluar dari problem tersebut maka wajib diketahui penerjemahan taukid secara benar, akankah diterjemahkan secara harfiah, diganti atau bahkan dihilangkan. Untuk dapat menjawab problematika tersebut diambil-lah metode penerjemahan semantic translation milik Peter Newmark dan diterapkan pada buku ringkas “risalat risa>la>t fi al-hats ‘ala> ijtima>’ kalima>t al-muslimi>n wa dzam al-tafarruq wa al-ikhtila>f”. Metode penerjemahan tersebut memiliki peran memindahkan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, dengan tetap mempertahankan karakteristik bahasa sumber, namun intuisi penerjemah berperan penuh di dalamnya. Dalam menganalisis data, peneliti membandingkan hasil terjemahan semantic translation dengan word for word traslation. Perbandingan tersebut lebih dikhususkan pada kata taukid maupun huruf taukid, sehingga peneliti dapat mengambil penerjemahan yang akan dipakai, sekaligus alasan diambilnya penerjemahan tersebut. Pada kesimpulannya, dalam penelitian tersebut ditemukan adanya model penerjemahan huruf dan kata taukid ke dalam tiga bentuk: (1) Diterjemahkannya menggunakan terjemah harfiah (sungguh, semua, seluruh); (2) Mengantinya dengan kata yang sesuai dengan konteks kalimat (kata: karena); (3) Menghilangkan terjemah taukid agar lebih nyaman dalam pemembacaan hasil terjemahannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Umi Nurun Ni’mah, S.S. M.Hum
Uncontrolled Keywords: taukid; semantic translation; Peter Newmark
Subjects: Kesusastraan Arab > Bahasa dan Sastra Arab - Analisis Teks
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 11 Oct 2021 11:52
Last Modified: 11 Oct 2021 11:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45239

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum