Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā Sahiron Syamsuddin dan Implementasinya atas Ayat-ayat Tentang Ẓihār

TAAIBAH NGAUNILLAH ROHMATUN, NIM. 17105030067 (2021) Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā Sahiron Syamsuddin dan Implementasinya atas Ayat-ayat Tentang Ẓihār. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā Sahiron Syamsuddin dan Implementasinya atas Ayat-ayat Tentang Ẓihār)
17105030067_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA (2).pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (Pendekatan Ma’nā-Cum-Maghzā Sahiron Syamsuddin dan Implementasinya atas Ayat-ayat Tentang Ẓihār)
17105030067_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Zihar sebagai adat jahiliyyah yang dianggap talak. Surat Al-Mujadallah ayat 1-4 memberikan aturan yang bijaksana dengan tidak menganggap sebagai talak, melainkan sebagai hal yang diharamkan oleh syariat, dan jika seseorang telah men- istrinya dan ingin kembali, maka diwajibkan membayar kafarat. Mengenai yang terjadi pada zaman ini, kebanyakan orang belum mengetahuinya lebih dalam, dan relasi suami istri tidak hanya sebatas pada hal yang bersifat formal melainkan ada candaan ataupun pujian yang hakikatnya mungkin bisa dikatakan . Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana kontekstualisasian konsep terhadap zaman yang semakin maju ini tanpa menghilangkan inti dari Al-Qur'an Penelitian ini tergolong sebagai penelitian yang bersifat kualitatif karena diperlukannya kajian ilmiah menggunakan literatur primer dan sekunder. Literatur primer berupa Al-Qur'an-hal yang berkaitan tentang , sedangkan literatur sekunder berupa informasi baik dari media cetak atau elektronik tentang . Penelitian ini bersifat deskritif-analitik dengan mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan melalui beberapa literatur lalu menganalisisnya tanpa mengurangi konsep Al- wa mamenggunakan pendekatan -cum- Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa keadilan dalam berumah tangga sangatlah penting, dan setiap ungkapan yang dikeluarkan sebaiknya dijaga agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan. Pada zaman ini, penyerupaan istri terhadap ibu bukanlah disebut jika dimaksudkan pujian, melainkan akan berakibat fatal jika ada ungkapan yang menimbulkan kekerasan psikis karena mengatakan hal yang mungkar dan dusta hingga mengakibatkan hukum Indonesia berlaku atasnya demi menomorsatukan keadilan dalam berumah tangga. Adapun kandungan surat Al-Mujadallah ayat 1-4 terdapat pesan inti, pertama, adanya suami istri tidak memberikan ruang untuk memberikan perlakuan yang semena-mena terhadap pasangannya melainkan diwajibkan untuk setiap pasangan agar saling menghormati dan memuliakan. Kedua, komunikasi antara suami istri harus tetap terjaga dan terbuka terlebih dalam menyelesaikan permasalahan. ketiga, keadilan suami istri harus dinomorsatukan tanpa perdebatan sehingga diharuskan seorang suami istri mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Keempat, apapun kafarat atau hukuman yang diberikan saat seseorang melakukan kesalahan, diharuskan kafarat itu memberikan efek jera bagi pelaku hingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kelima, menjadi kewajiban bagi seorang suami istri untuk mempertahankan hubungan, salah satunya dengan belajar saling memahami satu sama lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Phil. Sahiron, M.A
Uncontrolled Keywords: Zihardan Pendekatan ma'na-Cum-Maghza
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 11 Oct 2021 19:27
Last Modified: 11 Oct 2021 19:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45280

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum