NEO-TRADISIONALISME SAYYED HOSSEIN NASR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT ETHICO-LEGAL (Studi atas Buku The Study Quran A New Translation and Commentary)

MUKHAMMAD HUBBAB NAUVAL, NIM. 17105031009 (2021) NEO-TRADISIONALISME SAYYED HOSSEIN NASR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT ETHICO-LEGAL (Studi atas Buku The Study Quran A New Translation and Commentary). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NEO-TRADISIONALISME SAYYED HOSSEIN NASR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT ETHICO-LEGAL (Studi atas Buku The Study Quran A New Translation and Commentary))
17105031009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (NEO-TRADISIONALISME SAYYED HOSSEIN NASR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT ETHICO-LEGAL (Studi atas Buku The Study Quran A New Translation and Commentary))
17105031009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dalam diskursus tafsir Al-Qur’an, modernisasi ditandai dengan muncul dan berkembangnya berbagai teori, metode, dan pendekatan dalam menafsirkan Al-Qur’an dengan semangat modernisme. Neo-tradisionalisme menjadi salah satu gerakan intelektual Islam yang berusaha merespon modernisme dan ingin mengajak manusia modern untuk kembali kepada tradisi yang suci dan universal. Salah satu tokoh yang menawarkan gagasan ini adalah Sayyed Hossein Nasr. Dari sini penulis tertarik untuk melihat lebih jauh bagaimana gagasan neo-tradisionalisme Sayyed Hossein Nasr dipahami dalam perspektif tafsir serta melihat sejauh mana gagasan tersebut memperngaruhi pola penafsiran Nasr dalam buku The Study Qur’an a New Translitation and Commentary. Penelitian ini akan mengambil fokus pada penafsiran ayat-ayat ethico-legal berkaitan dengan tema poligini, jihad, dan interkasi antar umat beragama. Penelitian ini menggunakan teori philosophical hermeneutics F. Schlaiermacher untuk melihat condition of possibility serta implikasi teoritis gagasan Nasr terhadap penafsirannya. Schlaiermacher menawarkan tiga langkah metode, interpretasi gramatikal, interpretasi psikologis, dan lingkaran hermeneutika (hermeneuthica circle). Interpretasi gramatikal digunakan untuk memahami penafsiran Nasr terhadap ayat-ayat ethico-legal; interpretasi psikologis digunakan untuk mendalami sisi individualitas Nasr terutama mengenai gagasan neo-tradisionalismenya; sedangkan lingkaran hermeneutika (hermeneutics circle) digunakan untuk menganalisis hubungan antara gagasan dan penafsiran Nasr. Dari analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwasanya gagasan neo-tradisionalisme Sayyed Hossein Nasr berimplikasi secara teoritis dan parktis pada aspek epistemologi penafsirannya yang mencakup validitas kebenran, sumber, serta metode penafsiran yang digunakan. Bagi Nasr, validitas kebenaran suatu tafsir Al-Qur’an adalah yang berdasar pada tafsir-tafsir tradisional yang otoritatif. Nasr juga hanya mengambil sumber-sumber tafsir tradisional sebagai rujukan dan mengabaikan seluruh tafsir-tafsir modern yang muncul akhir-akhir ini. Meskipun demikian, Nasr tetap melakukan seleksi terhadap tafsir-tafsir tradisional dan mengambil pendapat yang sesuai dengan kecenderungan pemikirannya. Dari sisi metodologi, penulis menemukan sedikit perbedaan antara penafsiran terhadap ayat-ayat legal (hukum) dan ayat-ayat etika. Penafsiran Nasr terhadap ayat-ayat hukum terkesan enggan untuk melampau bunyi teks ayat dan tidak mempertimbangkan konteks kekinian. Sedangkan pada penafsiran ayat-ayat etika, penafsiran Nasr tampak lebih mempertimbangkan konteks turunnya ayat dan konteks kekinian. Melalui penelitian ini setidaknya penulis telah membawa gagasan neo-tradisionalisme Sayyed Hossein Nasr, yang pada awalnya merupakan respon terhadap modernisme, ke dalam diskursus tafsir Al-Qur’an. Dari analisa yang telah dilakukan, penulis melihat bahwa dengan gagasan neo-tradisionalismenya Sayyed Hossein Nasr telah mampu menyajikan sebuah penafsiran yang dapat diterima oleh konteks kemodernan dengan tetap berakar pada premis-premis tradisi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.SI
Uncontrolled Keywords: Neo-Tradisionalisme; Sayyed Hossein Nasr; Ayat-ayat Ethico-Legal.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 12 Oct 2021 17:03
Last Modified: 12 Oct 2021 17:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45317

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum