RESEPSI HERMENEUTIS HADIS-HADIS DALAM HIKAYAT PRANG SABI

Muhammad Arifin, NIM 17105050011 (2021) RESEPSI HERMENEUTIS HADIS-HADIS DALAM HIKAYAT PRANG SABI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RESEPSI HERMENEUTIS HADIS-HADIS DALAM HIKAYAT PRANG SABI)
17105050011_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (RESEPSI HERMENEUTIS HADIS-HADIS DALAM HIKAYAT PRANG SABI)
17105050011_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Hikayat Prang Sabi merupakan manifestasi perlawanan rakyat Aceh terhadap kolonialisme dan Imperialisme Belanda 1873. Konteks sosial-politik telah mempengaruhi pengarang menulis sebuah karya sastra yang berbentuk hikayat. Kandungan didalamnya telah membangkitkan semangat perlawanan masyarakat Aceh untuk terjun ke medan perang. Hikayat Prang Sabi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis mencuri perhatian peneliti untuk mengkajinya lebih dalam. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami, mencermati serta melihat kembali penjelasan Tengku Chiek Pante Kulu terhadap hadis-hadis yang dikutip dalam hikayatnya. Penelitian ini menggunakan library research sebagai jenis penelitian. Kemudian, penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu berdasarkan pada kualitas data yang telah dianalisis dan diuraikan secara sistematis. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dan pendekatan kualitatif, upaya ini untuk menganalisa dan mendeskripsikan mengenai objek material hadis-hadis yang dipakai oleh Tengku Chik Pante Kulu sebagai landasan doktrinisasi di dalam Hikayat Prang Sabi. Kemudian, menghubungkan data tersebut dengan menggunakan teori Georg Gadamer upaya memahami hasil pensyarahan hadis tersebut, sehingga mengupas keterpengaruhan kontektualnya dalam mendialogkan teks yang di jelaskan. Kedudukan hadis-hadis yang dikutip oleh Tengku Chiek Pante Kulu tidak semuanya berstatus sh}ah}ih}, melainkan terdapat beberapa hadis yang berstatus dh}a’if bahkan dapat dihukumi sebagai hadis maudh}u’. Pemula hadis dalam Hikayat Prang Sabi Pertama, bercerita tentang bagaimana mengekspresikan jiwa seseorang untuk mencintai tanah air kebanggaannya. Kedua, kewajiban berperang di jalan Allah. Ketiga, dilanjutkan dengan esksetensi pahala syurga sebagai keuntungan dan kebahagiaan yang di raih. Dilihat dari kondisi Aceh pada masa itu yang penuh dengan konflik, dan pengalaman hidup Tengku Chiek Pante Kulu dalam membela bangsa Aceh melawan Belanda. Yang sehingga mempengaruhi pemahaman hermeneutik maupun prapehaman Tengku Chiek Pante Kulu dalam menjelaskan/memaknai hadis-hadis dalam hikayatnya sebagai perintah berjihad/perang. Kemudian dapat dilihat subyektifitas Tengku Chiek Pante Kulu dalam menjelaskan hadis-hadis dalam Hikayat Prang Sabi yang memaknainya sebagai seruan jihad melawan (Belanda) musuh-musuh Allah dan Rasulullah Saw yang disebut-sebut pengarang sebagai kaphe. Karena Tengku Chiek Pante Kulu menilai datangnya Belanda sebagai penghancuran Islam yang sudah lama tumbuh di Aceh sebagai da>r al-Isla>m, sehingga wajib untuk diperangi. Disinilah fungsional hadis sebagai alat legitimasi meyakinkan masyarakat Aceh apa yang telah pengarang sampaikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA
Uncontrolled Keywords: Hikayat Prang Sabi, Hermeneutika, Gadamer, Hadis-Hadis, Kaphe, Kolonialisme, Belanda.
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 12 Oct 2021 18:41
Last Modified: 12 Oct 2021 18:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45328

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum