KESALEHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA (Studi Ma’anil Hadis)

Novia Sari, NIM. 17105051005 (2021) KESALEHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA (Studi Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KESALEHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA (Studi Ma’anil Hadis)) 17105051005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (KESALEHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERTETANGGA (Studi Ma’anil Hadis)) 17105051005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan terlepas dalam komunikasi-interaksi dengan orang-orang sekitarnya. Sebelum peradaban dunia mengalami perkembangan, sejarah telah mencatat banyak dari perilaku di masa lalu yang jauh dari kemanusiaan. Salah satu contoh ialah pada zaman Arab-Jahiliyah. Pada saat itu kondisi masyarakat terbiasa dengan kekerasan, fanatik terhadap suatu kaum sehingga diutuslah Nabi Muhammad ṣallahu alaihi wa sallam. Selain menyampaikan risalah ketuhanan beliau juga diutus untuk memperbaiki akhlak masyarakat Jahiliyah pada masa itu. Maka tak heran, jika beliau merupakan sebaikbaiknya seorang manusia. Dalam Islam, seorang insan kamil ialah ia yang taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala juga berama saleh. Hal ini dikarenakan semua nilai-nilai ibadah mahḍah terakumulasi dalam perilaku sehari-hari (sosial). Maka dari itu sudah seharusnya ada keselarasan antara kesalehan individu juga sosial. Bermasyarakat merupakan sebuah kondisi yang tak dapat kita hindari dalam kehidupan. Agama telah memberikan aturan-aturan demi berlangsungnya sebuah kehidupan yang damai dan penuh kasih sayang. Maka dari itu penting untuk mengangkat pembahasan terkait kesalehan sosial dengan mengaitkannya ke dalam konteks sekarang. Dalam hal ini penulis mempersempit bahasan terkait kesalehan sosial dengan mengkhususkan pada tetangga. Dari pemaparan tersebut penulis merumuskan dua masalah yaitu; pertama apa saja nilai-nilai kesalehan sosial dalam kehidupan bertetangga? Kedua, bagaiamana kontekstualisasi hadis-hadis bertetangga tersebut ? Penelitian ini menngunakan beberapa langkah untuk mendapatkan nilai-nilai (ideal moral) yang terkandung dalam hadis yaitu, mengumpulkan hadis-hadis setema kemudian digeneralisir guna memperoleh makna spesifik dari teks hadis juga dengan memperhatikan sosio-historis dan sosio-budaya pada masa itu. Langkah selanjutnya yaitu dikontekstualisasikan pada realitas sekarang. Hal ini bertujuan agar dapat menjawab masalah-masalah kekinian. Sebagaimana halnya era sekarang dengan semakin maju dan canggihnya teknologi orang-orang melakukan interaksi sosil tidak hanya secara fisik namun juga virtual begitu juga dengan bersosial dalam kehidupan bertetangga. Data primer dalam penelitian ini merujuk pada literatur-literatur hadis yang termasuk dalam al-Kutub al-Tis’ah beserta kitab-kitab syarh hadis lainnya. Terkait data sekunder, penulis menggunakan literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan masalah tetangga. Dari hadis-hadis yang telah diteliti, penulis menyimpulkan beberapa poin yaitu; pertama, hadis tersebut merupakan sebaikbaik bentuk syari’at yang ditetapkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya dalam kehidupan bermasyarakat agar terjalinnya hubungan yang damai dan penuh kasih sayang. Kedua, pada era globalisasi, dengan meningkatnya kecanggihan teknologiinformasi, maka dalam konteks sekarang bertetangga tidak hanya secara fisik saja namun juga virtual. Ketiga kesalehan sosial secara umum berkaitan dengan kesalehan individu (ibadah mahḍah).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item