Resepsi Mahabbah dalam Surat Ali Imran Ayat 31 oleh Penganut Wetu Telu di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara

Muh. Ardi Kusumawardana, NIM. 19205010015 (2021) Resepsi Mahabbah dalam Surat Ali Imran Ayat 31 oleh Penganut Wetu Telu di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Resepsi Mahabbah dalam Surat Ali Imran Ayat 31 oleh Penganut Wetu Telu di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara)
19205010015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (Resepsi Mahabbah dalam Surat Ali Imran Ayat 31 oleh Penganut Wetu Telu di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara)
19205010015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Kegiatan keagamaan penganut Wetu Telu yang terdapat di pedalaman pulau Lombok suku Sasak, lebih tepatnya yang terletak di Desa Bayan daerah kabupaten Lombok Utara sampai saat ini memiliki keunikan yang perlu dilestarikan. Dilihat dari setiap praktik-praktik keagamannya para penganut Wetu Telu memadukan antara agama dan budaya. Namun, dalam pandangan Islam Waktu Lima kegiatan tersebut menyimpang atau tidak sesuai dari ajaran Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengalisis teori resepsi yang digunakan dalam fenomena-fenomena yang terjadi pada penganut Wetu Telu yang terdapat di pulau Lombok. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada adalah teori Stuart hall mana membahas dua macam resepsi, yakni encoding dan decoding. Encoding merupakan proses penyerapan pesan atau ajaran yang diterima oleh penganut Wetu Telu, Sedangkan decoding bentuk resepsi dari pesan atau teks tersebut. Selanjutnya, yang digunakan pada riset ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Tata cara kualitatif merupakan proses pengumpulan informasi pada sesuatu alamiah dengan memakai tata cara ilmiah serta dicoba oleh penulis ataupun periset yang tertarik dengan cara alamiah. Sebaliknya tata cara deskriptif merupakan tata cara yang menggambarkan sesuatu objek ataupun kejadian historis tertentu, setelah itu diiringi dengan usaha pengambilan kesimpulan secara universal bersumber pada fakta- fakta sejarah tersebut. Adapun bentuk riset yang digunakan ialah riset observasi. Riset observasi bertujuan untuk mengkaji secara sistematis terhadap gagasan seseorang. Bentuk resepsi Mahabbah dari penganut Wetu Telu dalam surat Ali-Imran ayat 31 adalah bentuk rasa cinta mereka berbeda dengan Islam Waktu Lima dalam pengaplikasiannya. Penganut Wetu Telu memadukan budaya lokal dan memainkan ritual dalam setiap kegiatan-kegiatan keagamaan mereka. Dalam penerapan teori dari penelitian ini, encodingnya ialah Sunan Prapen yang mengajarkan al-Qur‘an terhadap penganut Wetu Telu menggunakan cara sufi mistik sehingga saat ini percampuran budaya masih berlaku bagi penganutnya. Selanjutnya, decodingnya atau pola resepsi mahabbah mereka, yakni sebagian kecil mereka yang menerima secara menyeluruh makna teks al-Qur‘an atau disebut dengan hegemoni dominan, sedangkan sebagian besar yang mengkontekstualisasikan teks atau disebut dengan negosiasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA
Uncontrolled Keywords: Bayan, Wetu Telu, Praktik, dan Resepsi
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Al Qur'an dan Hadits (S2)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 13 Oct 2021 10:36
Last Modified: 13 Oct 2021 10:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45355

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum