TRADISI MAMPASINGGAHI PADA PEMINANGAN ADAT PERKAWINAN MINANGKABAU DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT

Dodi Syaputra, S.H, NIM.: 18203010112 (2020) TRADISI MAMPASINGGAHI PADA PEMINANGAN ADAT PERKAWINAN MINANGKABAU DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI MAMPASINGGAHI PADA PEMINANGAN ADAT PERKAWINAN MINANGKABAU DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT)
18203010112_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (TRADISI MAMPASINGGAHI PADA PEMINANGAN ADAT PERKAWINAN MINANGKABAU DI KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT)
18203010112_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau yang selalu unik untuk ditelisik. Dengan menjadikan perempuan Minangkabau sebagai kepala rumah tangga, guna menjaga eksistensi peradaban dan ketahanan adat. Dengan demikian dirasa perlu dalam mempersiapkan dan mengajarkan perempuan Minangkabau untuk menghadapai kehidupan rumah tangga dikemudian hari. Maka dalam adat Minangkabau persiapan ini dipraktikkan dalam sebuah tradisi mampasinggahi yang dilihat dari potret perubahan tradisi mampasinggahi yang dilaksanakan pada saat ini. Berangkat dari hal tersebut, peneliti ingin melihat bentuk pelaksanaan dan alasan-alasan masyarakat Tanjung Raya mempertahankan tradisi ini serta kesesuaiannya dengan nilai-nilai lokal masyarakat Tanjung Raya. Dalam menjawab hal tersebut, peneliti menggunakan pendekatan normatifempiris dengan menjadikan falsafah adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah di Minangkabau sebagai acuan utama dalam menganalisis dengan menyesuaikan adat dengan hukum Islam. Untuk menguatkan eksistensi dari penelitian ini, penulis menggabungkannya dengan nilai-nilai lokal yang ada pada masyarakat Tanjung Raya Kabupaten Agam Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggali secara mendalam praktik mampasinggahi sebagai data primer dan sekunder sebagai literaturliteratur pendukung. Penelitian ini menemukan praktik dan alasan-alasan masyarakat Tanjung Raya mempertahankan tradisi mampasinggahi yang disesuaikan dengan nilai-nilai lokal masyarakat Tanjung Raya. Praktik mempasinggahi tetap dilaksankan berdasarkan keputusan Ninik mamak di masing-masing nagari. Alasan-alasan tradisi mampasinggahi masih dipertahankan, pertama rasionalitas nilai tradisi mampasinggahi menjadi daya tarik bagi masyarakat dalam melaksanakannya sebagai penghormatan terhadap adat, sebagai ajang pembelajaran, pengenalan bagi kedua calon mempelai, dan melihat perilaku keseharian dari calon menantu. Kedua, adat mampasinggahi masih termasuk pada kategori diterimanya urf dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Ketiga adat yang sudah begitu lama dan sukar untuk dihilangkan dengan alasan banyak kebaikan yang terdapat di dalamnya. Kesesuaiannya dengan nilai-nilai lokal Masyarakat Minangkabau membuktikan dinamisnya suatu adat dengan tetap berpegang kepada adat sopan santun berdasarkan sumbang duo baleh. Maka, tradisi mampasinggahi berdasarkan nilai-nilai lokal masyarakat yang ditetapkan berdasarkan musyawarah (kato nan bulek, saciok bak ayam, sadantiang bak basi), selaras dengan nilai-nilai agama Islam berdasarkan falsafah adat Minangkabau yang mesti disesuaikan dari perkembangan zaman yang terjadi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Lindra Darnela, S.Ag., M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Mampasinggahi, Tanjung Raya, Peminangan Minangkabau
Subjects: Hukum Islam
Islam dan Tradisi
Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ilmu Syari'ah (S2)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 19 Oct 2021 16:59
Last Modified: 19 Oct 2021 16:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45661

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum