SEJARAH TRADISI KATOBA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA ODE ABDUL RAHMAN (1671-1716)

Abdul Rauf Ode Ishak, NIM.: 17101020060 (2021) SEJARAH TRADISI KATOBA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA ODE ABDUL RAHMAN (1671-1716). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SEJARAH TRADISI KATOBA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA ODE ABDUL RAHMAN (1671-1716))
17101020060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH TRADISI KATOBA DI KERAJAAN MUNA, SULAWESI TENGGARA PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA ODE ABDUL RAHMAN (1671-1716))
17101020060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Katoba berasal dari kata toba yang berarti penyesalan. Tradisi katoba dilaksanakan setelah seorang anak melaksanakan tradisi kangkilo (sunatan secara tradisional). Tradisi katoba merupakan ritual masyarakat Muna yang mengandung ajaran pendidikan karakter dan tata-cara interaksi sosial untuk membentuk karakter masyarakat dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Nasihat penting dalam pelaksanaan tradisi katoba yaitu dososo (menyesal), dobhotuki (memutuskan), dofekakodoho (menjauhkan), dan dofekomiinahi (menolak untuk mengulangi). Masyarakat Muna mengawali tradisi katoba melalui serangkain proses islamisasi dan akulturasi nilai-nilai fundamental suku Muna dengan nilai-nilai Islam. Pelaksanaan tradisi katoba pertama kali terjadi pada masa pemerintahan Raja Muna XIII (1671-1716) yaitu Raja La Ode Abdul Rahman yang bergelar Sangia Latugho. Sejak saat itu, tradisi katoba terus berkembang, tetap dipertahankan dan hidup di tengah-tengah masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori perubahan sosial yang diungkapkan oleh William F. Ogburn sebagai alat analisis. Teori ini digunakan untuk melihat perubahan nilai, sikap dan perilaku sosial. Sebagai sebuah tradisi, perkembangan tradisi katoba telah melahirkan perubahan-perubahan baik pada tataran ide maupun nilai filosofis masyarakat Muna. Pendekatan yang digunakan yaitu antropologi-agama yang mempelajari fenomena kebudayaan dan tingkah laku manusia yang menekankan pada aspek-aspek religiusitas. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (analisis data) dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, islamisasi kerajaan Muna terjadi dalam 3 periode dakwah sejak tahun 1546 hingga tahun 1671. Kedua, sejarah pelaksanaan tradisi katoba berkaitan erat dengan proses masuk dan berkembangnya Islam di Kerajaan Muna. Ketiga, tradisi katoba adalah tradisi yang sangat esensi bagi masyarakat Muna sebagai gerbang awal dalam penanaman nilai-nilai agama Islam dan pendidikan karakter berbasis tradisi (character building).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Fatiyah, S. Hum, M.A.
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Kerajaan, Sejarah, Perubahan Sosial
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 09 Nov 2021 10:43
Last Modified: 09 Nov 2021 10:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46477

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum