PENGETAHUAN DAN RELASI KUASA: RESPONS MENGENAI SKB 3 MENTERI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI)

Rohit Mahatir Manese, NIM.: 19200010015 (2021) PENGETAHUAN DAN RELASI KUASA: RESPONS MENGENAI SKB 3 MENTERI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI). Masters thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGETAHUAN DAN RELASI KUASA: RESPONS MENGENAI SKB 3 MENTERI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI))
19200010015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENGETAHUAN DAN RELASI KUASA: RESPONS MENGENAI SKB 3 MENTERI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERINGATAN DAN PERINTAH KEPADA JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI))
19200010015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman masyarakat tentang kebijakan negara, dalam hal ini Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Jaksa Agung dan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2008 (SKB 3 Menteri) tentang peringatan dan perintah kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan warga masyarakat. SKB 3 Menteri merupakan produk kebijakan yang terbit untuk mengatur atau menertibkan konflik, kekerasan dan intoleransi yang selama ini terjadi antara Ahmadiyah dan non-Ahmadiyah di Indonesia. Tesis ini menggunakan studi penelitian kualitatif dengan mengambil data pada proses wawancara. Wawancara dilakukan kepada jemaat Ahmadiyah dan non-Ahmadiyah. Kemudian data tersebut didukung dengan literature-literatur yang meneliti terkait Ahmadiyah dan SKB 3 Menteri. Pemahaman masyarakat merupakan pengetahuan yang diproduksi lewat praktik wacana, maka relevan untuk membaca pemahaman masyarakat tentang SKB 3 Menteri dengan memakai teori relasi kuasa dari Michael Foucault. Tesis ini menemukan bahwa SKB 3 Menteri merupakan produk ambiguitas dari sikap Negara, akibatnya penerapannya pada masyarakat juga menjadi ambigu. Atas ambiguitas di atas, pemahaman masyarakat tentang SKB menjadi bervariasi, yakni memahami SKB sebagai: Pelarangan, pembatasan serta penertiban dua arah (Ahmadiyah memahami sebagai aturan yang menertibkan intoleransi terhadap Ahmadiyah dan Sementara non-Ahmadiyah memahami kebijakan yang mengatur aliran sesat). Selanjutnya Tesis ini juga menemukan, di mata masyarakat sendiri SKB mengalami dukungan dan penolakan. Di sisi yang lain masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui kebijakan tersebut. Dalam relasi kuasa, wacana SKB juga bisa berimplikasi pada tatanan sosial politik. Berikut adalah implikasi SKB terhadap Ahmadiyah: Pembatasan dan pelarangan aktifitas JAI; Penyegelan dan perusakan masjid; Pengusiran, penganiayaan, hingga pembunuhan; Dan terakhir menjadi pemicu munculunya kebijakan diskriminatif di daerah-daerah dan kesulitan dalam memperoleh pelayanan negara. Implikasi kekerasan di atas, seperti dinyatakan Foucault, semakin produktif kuasa, maka semakin ia bisa merubah tatanan sosial, politik, budaya maupun agama. Melihat implikasi di atas, sudah seharusnya SKB ini di evaluasi oleh negara. Karena jauh dari tujuannya dan menambah eskalasi konflik dan kekerasan terhadap Ahmadiyah.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Nina Mariani Noor, SS.,MA.
Uncontrolled Keywords: SKB 3 Menteri, JAI, Non-Ahmadiyah, Relasi Kuasa, Implikasi SKB
Subjects: Organisasi Masyarakat > Ahmadiyah Qadiyan
Kebijakan Publik
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 23 Nov 2021 13:42
Last Modified: 23 Nov 2021 13:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47084

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum