PESAN PESAN DAKWAH DALAM MANAQIBAN DI DESA KELET, KEC.KELING, KAB. JEPARA

Siti Nasikatin, NIM.01210432 (2005) PESAN PESAN DAKWAH DALAM MANAQIBAN DI DESA KELET, KEC.KELING, KAB. JEPARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PESAN PESAN DAKWAH DALAM MANAQIBAN DI DESA KELET, KEC.KELING, KAB. JEPARA)
01210432_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (24MB) | Preview
[img] Text (PESAN PESAN DAKWAH DALAM MANAQIBAN DI DESA KELET, KEC.KELING, KAB. JEPARA)
01210432_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (47MB)

Abstract

Setelah melewati proses panJang penelitian secara komprehensif, banyak hal yang dapat peneliti simpulkan dan sajikan berdasarkan data yang terkumpul baik dari infonnasi maupm1 data yang diperoleh dari perpustakaan. Penelitian kesarjanaan ini hanyalah langkah awal untuk kajian lain yang lebih mendalan dan terfokus. Meski demikian, ada beberapa hal yang patut diresume sebagai penutup penelitian. Sebagai bentuk penelitian sistematis terstruktur, peneliti akan memaparkan beberapa simpulan, yaitu: Masyarakat Desa Kelet, Kee. Keling, Kab. Jepara adalah masyarakat yang mayoritas pendudukya beragama Islam, meskipun sebagian yang lain beragama non-muslim. Masyarakat tersebut mata pencahariannya sebagaian besar sebagai petani, meskipm1 di sana sebagian dari mereka ada yang bermata pencaharian pedagang, pegawai, wiraswasta, bumh maupun ABRI. Rata-rata pendidikan mereka tergolong tidak rendah, hal ini bisa dilihat dari tabel Bab II. Masyarakat Kelet sangat menjtmjtmg tinggi arti kebersamaan dan gotongroyong, semua ini tercennin dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran tasawuf yang telah diterima masyarakat serta latar belakang masyarakat dengan tradisi-tradisi yang dipengaruhi Hindu-Budha merupakan salah satu pendorong pengajian manaqibandi desa Kelet, karena dengan tradisi-tradisi Hindu-Budha telah dialaihfungsikan dengan ajaran-ajaran agama yang bemafaskan keislaman. Keberadaan pengajian ini disambut baik oleh masyarakat Kelet, meskipun sebagian masyarakat ada yang pro dan kontra. Kegiatan keagamaan mereka cul.mp baik, ini dapat dilihat dari peribadatan sehari-hari dan aktivitas yang bersifat rutin dan insidental, seperti; yasinan, tahlilan, nariyahan, burdahan, dan lain sebagainya. Sedangkan, yang bersifat insidental, diantaranya pengajian manaqiban. Kegiatan tersebut berfungsi untuk media dakwah lslamiah dan syiar agama Islam di desa Kelet, khususnya pengajian manaqiban yang didalamnya banyak mengandung pesan-pesan verbal maupun-pesan-pesan non verbal Pengajian manaqiban merupakan suatu kegiatan yang telah mengakar dan mendara daging di masyarakat Kelet. Pengajian ini sifatnya turun temerun. dari zaman dahulu hingga sekarang, jadi tidak diketahui siapa yang pertama kali mengawalinya. Pengajian manaqiban dilihat dari kerutinannya, sebagai suatu aktivitas yang wajib dilakukan minimal satu kali dalam sebulan pada malam tanggal 11 bulan Qomariyah. Hal ini di dasarkan pada alasan bahwa tanggal tersebut adalah tanggal wafatnya syaikh Abdul Qodir Jailani, pada hari jum'at tanggal 11, Rabiul Akhir 571 H. Pengajian ini sudah menjadi tradisi yang sangat kuat dan berjalan lama, meskipun di sana ada dua aliran yang sangat menonjol yaitu aliran yang bercorak tradisional (NU), dan yang bercorak modernis (Muhammadiah). Namun, pengajian tersebut masih tetap berkelanjutan hingga sekarang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembing : Khadiq, S.Ag, M.Hum.,
Uncontrolled Keywords: Pesan Dakwah, Manaqiban di , Kelet, Kec.Keling,, kab. Jepara
Subjects: Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 25 Nov 2021 15:24
Last Modified: 25 Nov 2021 15:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47159

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum