FATWA MUI TENTANG PRODUK MSG AJINOMOTO (SUATU KAJIAN TERHADAP SISTEM ISTINBAT HUKUM MAJLIS ULAMA INDONESIA)

CHOIRUL ANAM - NIM. 97353007, (2010) FATWA MUI TENTANG PRODUK MSG AJINOMOTO (SUATU KAJIAN TERHADAP SISTEM ISTINBAT HUKUM MAJLIS ULAMA INDONESIA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (FATWA MUI TENTANG PRODUK MSG AJINOMOTO (SUATU KAJIAN TERHADAP SISTEM ISTINBAT HUKUM MAJLIS ULAMA INDONESIA) ) BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (687kB) | Preview
	Text (FATWA MUI TENTANG PRODUK MSG AJINOMOTO (SUATU KAJIAN TERHADAP SISTEM ISTINBAT HUKUM MAJLIS ULAMA INDONESIA) ) BAB II,III,IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (608kB)

Abstract

Peran MUI dalam memberikan sertifikat halal terhadap produk bumbu penyedap rasa (vetsin) Ajinoto adalah penting dan proporsional. Penerbitan sertifikat halal terhadap produk Ajinoto merupakan salah satu bentuk tanggungjawab dan tugas MUI. Juga sebagai bentuk pengawasan dari institusi berwenang untuk melakukan suatu kontrol terhadap produsen dan hasil produksinya. Hal tersebut agar masyarakat tidak was-was dan khawatir antara mengkonsumsi atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dan tipe penelitiannya deskriptif-analitis dengan pendekatan normative usul fiqh.Teknik penggalian datanya melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Dalam proses menganalisis data diterapkan metode deskriptif-analisis. Sistem istinbat hukum MUI dalam menetapkan hukum produk MSG/vetsin Ajinomoto melibatkan LP POM-MUI dan Komisi Fatwa. Sistem istinbat hukum MUI ditinjau dari hukum Islam sudah benar. Teknik kontroling yang dilakukan MUI terhadap komunitas kehalalan produk yang telah memperoleh sertifikat halal, dengan menunjuk internal halal auditor masih lemah, karena sangat dimungkinkan untuk dimanipulasi. LP POM-MUI belum mempunyai teknik kontrol yang baik untuk menjaga kontinuitas kehalalan produk yang meyakinkan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item