THINKING MAP PENDEKATAN INTEGRASI-INTERKONEKSI AGAMA DAN SAINS-TEKNOLOGI (BERBASIS AL-QURAN AL-HADIS DAN SUNNATULLAH)

Maksudin, - and Mohamad Yasin Yusuf, - and Robingun, - (2020) THINKING MAP PENDEKATAN INTEGRASI-INTERKONEKSI AGAMA DAN SAINS-TEKNOLOGI (BERBASIS AL-QURAN AL-HADIS DAN SUNNATULLAH). Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Y, Yogyakarta. ISBN 978-623-94625-0-5

[img]
Preview
Text (THINKING MAP PENDEKATAN INTEGRASI-INTERKONEKSI AGAMA DAN SAINS-TEKNOLOGI (BERBASIS AL-QURAN AL-HADIS DAN SUNNATULLAH))
THINKING MAP PENDEKATAN INTEGRASI-INTERKONEKSI AGAMA DAN SAINS-TEKNOLO.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1641906905.pdf - Published Version

Download (16kB) | Preview

Abstract

Thinking map/mind mapping dalam kajian ini adalah sistem berpikir revolusioner integratif dengan memfungsikan potensi otak kiri dan kanan seimbang dan simultan untuk mengintegrasikan, memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak melalui mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, gagasan, tugas atau informasi dalam bentuk diagram radial-hierarkis non-linier. Thinking map/mind mapping didasarkan cara kerja alamiah otak yang mampu menyalakan percikan�percikan kreativitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak sejak awal, kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran dan peta rute untuk memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran dengan teknik mencatat dengan menonjolkan sisi kreativitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran seseorang. Tujuan mind mapping membuat materi kajian terpola secara visual dan grafis yang dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Teknik mencatat dikembangkan berdasarkan bagaimana cara otak bekerja selama memproses semua informasi, berbagai tanda dalam bentuk beragam, dari gambar, bunyi, bau, pikiran hingga perasaan. Teknik ini memiliki sebuah ide atau kata sentral, ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral. Jika manusia berpikir secara integratif-interkonektif agama dan ilmu pengetahuan adalah nondikotomik/tauhidik ini diterapkan dalam kehidupan dan sistem kehidupan manusia, maka mereka akan terhindar dari kekosongan atau kekeringan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap diri manusia dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Pada umumnya, manusia memerlukan dua kebutuhan dasar, yaitu (i) kebutuhan fisiologis (yang berkenaan dengan rasa lapar, dahaga, kebutuhan udara, istirahat, menghindari kepanasan-kedinginan, menjauhi rasa sakit, seks, dan proses ekspresi), dan (ii) kebutuhan jiwa atau rohani (jaminan rasa aman, rasa bahagia, rasa loyalitas dalam kelompok, diterima dan dicintai oleh anggota kelompoknya, merasa dihormati, dihargai, rasa prestasi, rasa percaya diri, kesuksesan, rasa puas baik kepuasan sebagai bangga diri ataupun karena penghargaan sosial). kebutuhan rohani ini mendorong manusia untuk mengenal (makrifat) Allah swt.2 Untuk menjembatani kebutuhan perubahan mental dan intelektual dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa perlu ada usaha pemikiran dan analisis yang dituangkan dalam bentuk rintisan kultural dalam upaya menemukan terobosan intelektual.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Integrasi Interkoneksi; Agama; Sains; Teknologi
Subjects: Agama (Religion)
Sains Dalam Islam
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 11 Jan 2022 20:26
Last Modified: 11 Jan 2022 20:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/48338

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum