KONSEP NIKAH ASY-SYAFI'IYYAH DAN REFORMULASINYA DALAM HUKUM PERKAWINAN INDONESIA

TAUFIK BAEDAWI - NIM. 94312127, (2010) KONSEP NIKAH ASY-SYAFI'IYYAH DAN REFORMULASINYA DALAM HUKUM PERKAWINAN INDONESIA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (KONSEP NIKAH ASY-SYAFI'IYYAH DAN REFORMULASINYA DALAM HUKUM PERKAWINAN INDONESIA ) BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (419kB) | Preview
	Text (KONSEP NIKAH ASY-SYAFI'IYYAH DAN REFORMULASINYA DALAM HUKUM PERKAWINAN INDONESIA ) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (671kB)

Abstract

Di Indonesia pemikiran-pemikiran Hukum Islam tentang perkawinan dituangkan dalam bentuk Undang-undang yaitu UU No.1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) melalui Inpres No.1 Tahun 1991, bahkan KHI dianggap sebagai gejala Indonesia yang unik, disusun menurut tata cara penyusunan Undang-Undang dengan bab dan pasalnya, tetapi bukan kodifikasi melainkan semacam ijma'. Lebih lanjut dalam landasan fungsionalnya dikatakan bahwa KHI adalah fiqh Indonesia yang bukan merupakan makhluk baru tetapi disusun dengan memperhatikan kondisi kebutuhan hukum umat Islam Indonesia serta tetap dominant mengadopsi faham asy-Syafi'iyyah dengan melakukan pembaharuan atau reformasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dan bersifat deskriptif analitis, dengan pendekatan masalah melalui pendekatan histories dan pendekatan sosiologis. Data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisa melalui metode berfikir induktif, deduktif dankomaratif. Kedudukan istri yang berada di bawah suami dalam konsep perkawinan asy-Syafi'iyyah tidaklah mutlak, karena dalam ketentuan-ketentuan tertentu istri ditempatkan pada posisi sejajar dengan suami, seperti dalam ketentuan mahar. Adanya ketentuan yang merendahkan perempuan dalam konsep perkawinan asy-Syafi'iyyah diakibatkan adanya pengaruh sosio-cultur di dalam menerjemahkan kehendak syara' baik dalam menafsirkan ayat al-Qur'an, al-Hadis dan ijtihad lainnya. Jika dilihat dari sisi materi, hokum perkawinan Indonesia tidak mengadopsi dari hukum perkawinan asy-Syafi'iyyah, tetapi jika dari sisi strategi pembentukan hukum, negara sebagai pemegang kebijakan telah memperhitungkan basis sejarah dan social dar asy-Syafi'iyyah di Indonesia.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item