PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN (KAJIAN TEMATIK ATAS AYAT-AYAT PENGEMIS)

Muhammad Husin, NIM.: 12530135 (2019) PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN (KAJIAN TEMATIK ATAS AYAT-AYAT PENGEMIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN (KAJIAN TEMATIK ATAS AYAT-AYAT PENGEMIS))
12530135_BAB-I_V_DAFTAR PUSTAKA1.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PENGEMIS DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN (KAJIAN TEMATIK ATAS AYAT-AYAT PENGEMIS))
12530135_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kata pengemis atau peminta-minta disebutkan sebagai sa’il oleh al-Qur’an, penyebutannya selalu disertai dengan kalimat pemberian harta, baik sedekah atau zakat. Hal ini menunjukkan bahwasanya al-Qur’an ingin mengentaskan realitas sa’il yang ada di masyarakat. Dalam tugas akhir ini, penulis akan membahas makna serta konsep sa’il dalam al-Qur’an dan bagaimana solusi penanggulangannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode tafsir maudhu’i. Pertanyaan yang ingin coba dijawab oleh penelitian ini ialah bagaimana pandangan dunia (worldview) al-Qur’an tentang pengemis/kemiskinan? Bagaimana seharusnya kita menghadapi realitas adanya pengemis berdasarkan perspektif al-Qur’an? Penelitian ini merupakan kajian tafsir tematik tentang ayat-ayat pengemis dalam al-Qur’an dengan menggunakan metode tafsir mawdhu’i dan menghasilkan beberapa temuan berikut. Redaksi al-Qur’an yang relevan dengan pengemis adalah terminologi sā’il yang dapat dimaknai sebagai orang yang meminta-minta. Dalam banyak ayat, al-Qur’an menyebutkan orang-orang yang meminta-minta. Hal ini merupakan sebuah pengakuan al-Qur’an aras realitas pengemis sebagi bagian atau unit dalam struktur masyarakat yang perlu diperhatikan keberadaannya. Islam menempatkan pengemis sebagai subjek yang berhak mendapatkan mendapatkan harta sedekah dan zakat. Penyebutan kata sā’il atau orang-orang yang meminta-minta selalu berada dalam konteks perbuatan baik (amal shaleh). Dengan demikian, dengan mendermakan sebagian harta kita kepada para pengemis, hal itu merupakan sebuah manifestasi dari keimanan kita. Itulah salah satu manifesatsi dari gagasan tentang apa itu kebaikan menurut al-Qur’an. Selain itu, al-Qur’an juga menawarkan etika universal, yakni kita tidak diperbolehkan untuk bersikap kasar kepada para pengemis, seperti menghardik, mengusir, dan berkata kasar. Sebab, hal ini merupakan sebuah kesombongan dan keangkuhan atas sesama makhluk Allah. Dalam konteks sekarang, hal ini menjadi inspirasi bagi pemerintah khususnya agar supaya penyelesaian munculnya para pengemis tidak diselesaikan dengan cara-cara kekerasan terutama kekerasan struktural. Meskipun demikian, Islam tidak menganjurkan aktifitas meminta-minta kecuali dalam keadaan darurat. Pada prinsipnya, Islam memegang teguh prinsip bekerja aktif untuk menghidupi diri kita sendiri tanpa harus bergantung, meminta-minta harta orang lain. Hal ini dibuktikan oleh ungkapan Nabi Muhammad, “tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah”. Oleh karena itu, mengemis atas dasar kemalasan atau alasan yang tidak jelas, terutama untuk memperkaya diri sendiri tidak diperbolehkan di dalam Islam. Sebagai sebuah sistem dan tata nilai, Islam sebenarnya mempunyai mekanisme zakat sebagai sebuah jaminan sosial sehingga harta umat Islam dapat didistribusikan kepada orang yang membutuhkan, khususnya para pengemis. Jika dipahami dan diaplikasikan secara kontekstual, zakat di dalam Islam dapat menjadi salah satu solusi bagi pengentasan kemiskinan, lebih khususnya munculnya para pengemis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: pengemis; meminta-minta; kemiskinan, tafsir tematik
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
ISLAM DAN KEMISKINAN
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Muchti Nurhidaya edt
Date Deposited: 16 Feb 2022 14:12
Last Modified: 16 Feb 2022 14:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49025

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum