KONSEP HIDUP BAHAGIA DI BALIK KETERBATASAN FISIK (STUDI KASUS PADA SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI MAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA)

TRI UMARYADI , NIM. 05220042 (2015) KONSEP HIDUP BAHAGIA DI BALIK KETERBATASAN FISIK (STUDI KASUS PADA SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI MAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text
BAB II,III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (171kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Registered users only

Download (0B)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa kebahagiaan adalah hak dan milik semua orang tanpa terkecuali oleh batasan kondisi social, Strata, harta, tahta, dan kondisi fisik yang berkelainan (cacat). Oleh karenanya semua orang bisa dan berhak untuk bahagia, siapapun itu, dan bagaimanapun kondisinya. Namun pada kenyataanya orang sering memandang bahwa orang yang berada pada sebuah keterbatasan baik secara materi, maupun fisik, tidak bisa dan tidak pernah merasa bahagia. Termasuk didalamnya adalah orang yang berada pada keterbatasan secara fisik atau cacat, dan lebih kususnya pada mereka yang berada dalam keterbatasan secara fisual atau tunanetra sering dianggap bahwa mereka tidak pernah merasa bahagia. Dan itu semua tidaklah benar adanya. Karena kebahagiaan itu bisa diusahakan, digalih, dan direncanakan. Untuk itu perlu adanya suatu konsep atau rancangan untuk meraih kebahagiaan tersebut. Dalam hal inilah penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sejauh mana kebahagiaan orang yang berada dalam kondisi keterbatasan secara fisik dalam hal ini adalah seorang tunanetra yang berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan itu dengan bersekolah di Sekolah inklusi MAN Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitaif, dengan mengambil lokasi di Sekolah Inklusi MAN Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, dan menjadikan siswa tunanetra sebagai subyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Konsep hidup bahagia siswa tunanetra yang menempuh pendidikan di sekolah inklusi MAN maguwoharjo siswa tunanetra yang menempuh pendidikan di sekolah inklusi MAN Maguwoharjo yang walau berada dalam kondisi keterbatasanya, mereka masih tetap memiliki suatu konsep umtuk menuju kepada kebahagiaan. Adapun kebahagiaan yang diinginkan adalah terpenuhinya kebutuhan berinteraksi,mengaktualisasikan diri, dan kebutuhan untuk diakui. Karena dengan itu semua seorang tunanetra akan merasa disamakan dan tidak dibeda-bedakan dengan orang pada umumnya walau berada dalam kelainan atau keterbatasan kemampuan fisual. Dengan demikian mereka akan merasa bahagia. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang tunanetra juga berhak dan layak untuk memperoleh suatu kebahagiaan. Kebahagiaan yang dimana orang lain pada umumnya tidak bisa mendapatkan dan merasakanya dalam kontek yang sama. 2. Upaya-upaya siswa tunanetra dalam mewujudkan hidup bahagia Beberapa upaya yang dilakukan oleh siswa tunanetra yang menempuh pendidikan di MAN Maguwoharjo: a. Terkait dengan penerimaan diri atas apa yang dialami, siswa harus berupaya untuk: 1. Bersikap mandiri di dalam melakukan sesuatu. 2. Mensyukuri Atas apa yang dialami dan dimiliki. 3. Ikhlas di dalam menerima setiap kondisi yang ada. 4. Percaya Diri di dalam melakukan sesuatu. b. Terkait dengan apa yang menjadi tujuan hidup mereka yaitu sebuah kebahagiaan, siswa harus: 1. Belajar dan menuntut ilmu dengan bersungguh-sungguh. 2. Berupaya untuk mengaktualisasikan semua kemampuan dan apa yang dimiliki dalam diri. 3. Menunjukan segala kemampuan yang dimiliki untuk menutupi kekurangan yang ada. 3. Pengaruh Konsep Hidup Bahagia dalam kehidupan siswa tunanetra. Pengaruh konsep hidup bahagia di dalam kehidupan siswa tunanetra kususnya sangatlah besar terutama di dalam tingkah-laku dan pola hidup mereka. Karena dengan hal tersebut dapat memberikan motifasi hidup terutama terkait dengan apa yang tengah mereka lakukan yaitu belajar. Selain itu disisi lain juga dapat memberikan semangat tersendiri bagi mereka untuk mewujudkan tujuan mereka yaitu hidup bahagia. Dan dengan kebahagiaan yang mereka miliki tentunya akan lebih memberikan dampak atau pengaruh positif bagi kehidupan siswa tunanetra terutama di dalam menjalani hidup dengan keterbatasan fisik yang mereka alami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Prof. DR. H. M. Bahri Ghazali, MA.
Uncontrolled Keywords: hidup bahagia, keterbatsan fisik, siswa tunanetra, sekolah inklusi
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 28 Jan 2015 10:25
Last Modified: 28 Jan 2015 10:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5129

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum