FENOMENA AKSARA PÉGON DALAM TRADISI PENULISAN TAFSIR PESANTREN (PÉGON SCRIPT PHENOMENA IN THE TRADITION OF PESANTREN'S QUR’ANIC COMMENTARIES WRITING)

Ahmad Baidowi, - (2020) FENOMENA AKSARA PÉGON DALAM TRADISI PENULISAN TAFSIR PESANTREN (PÉGON SCRIPT PHENOMENA IN THE TRADITION OF PESANTREN'S QUR’ANIC COMMENTARIES WRITING). JURNAL STUDI ILMU-ILMU AL-QURAN DAN HADIS, 21 (2). pp. 469-490. ISSN 1411-6855

[img]
Preview
Text (FENOMENA AKSARA PÉGON DALAM TRADISI PENULISAN TAFSIR PESANTREN)
FENOMENA AKSARA PÉGON DALAM TRADISI PENULISAN TAFSIR PESANTREN.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan)
surat-surat-pernyataan1656306311.pdf.pdf - Published Version

Download (17kB) | Preview

Abstract

Relasi yang terjalin antara Al-Qur’an dengan tradisi lokal masyarakat menyebabkan munculnya variasi-variasi dalam tradisi penulisan tafsir. Variasi ini muncul salah satu tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat dalam memahami isi kandungan Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Jawa, dengan tradisi penggunaan aksara pégon dalam penulisan tafsir. Aksara pégon secara umum dipakai oleh masyarakat Jawa sebagai media transmisi keilmuan. Aksara pégon dan pesantren adalah ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa saling dipisahkan. Sejarah memperlihatkan, pégon menjadi bagian penting dalam peradaban dunia pesantren karena pembelajaran dan karya intelektual pesantren yang sangat dominan dengan tradisi pégon. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis sebagai upaya untuk menjelaskan fenomena penulisan aksara pégon pada tafsir pesantren. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengunaan aksara pégon dalam penulisan karya-karya pesantren seperti Tafsir Al-Ibrīz fī Ma’ānī al-Qur’ān al-`Azīz karya KH Bisri Mustafa, Al-Iklīl fī Ma`ānī al-Tanzīl karya KH Misbah Mustafa dan Tafsir Al-Maḥallī karya KH Mudjab Mahalli bukan sekadar sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan penulis kepada pembaca, namun, lebih dari itu, memiliki fungsi-fungsi edukatif dalam berbagai hal. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan aksara pégon dengan model terjemahan gandhul. Penggunaan makna gandhul dalam tafsir pégon menjadi semacam kamus Arab-Jawa karena proses penerjemahannya menggunakan model kata perkata, sehingga hal ini memudahkan masyarakat Jawa dalam memahami isi Al-Qur’an. Disamping itu penggunaan aksara pégon dalam penulisan tafsir pesantren berbahasa Jawa juga berfungsi sebagai media pembelajaran ilmu nahwu atau tata gramatikal bahasa Arab dan juga sebagai identitas kultural masyarakat Jawa.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Aksara pégon, Tafsir, Pesantren, Fenomena, Edukasi
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Pendidikan Islam (Pesantren) > Pondok Pesantren
Divisions: Jurnal > 30. Studi Ilmu-ilmu Al-Quran dan Hadis
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 28 Jun 2022 03:58
Last Modified: 28 Jun 2022 03:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51470

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum