GAGASAN KEISLAMAN SULTAN AGUNG TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM JAWA

Nur Cholis, NIM.: 07510014 (2013) GAGASAN KEISLAMAN SULTAN AGUNG TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM JAWA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (GAGASAN KEISLAMAN SULTAN AGUNG TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM JAWA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (13MB) | Preview
[img] Text (GAGASAN KEISLAMAN SULTAN AGUNG TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM JAWA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (24MB) | Request a copy

Abstract

Islamisasi Jawa clan Jawanisasi Islam memiliki tujuan yang sama yaitu mengislamkan seluruh tanah Jawa. Periode Islamisasi Jawa, sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Singosari maupun Majapahit sampai berdimya Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yaitu Kerajaan Demak. Secara umum, poses Islamisasi Jawa dilaksanakan oleh para ulama dari luar Jawa dengan bercorak Islam, baik formal (ibadah) maupun substansi (nilai). Upaya ini ditandai dengan penggunaan istilah-istilah Islam, nama-nama Islam, pengambilan peran tokoh Islam pada berbagai cerita lama, sampai kepada penerapan hukum-hukum, norma-norma Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Adapun pendekatan yang kedua disebut Jawanisasi Islam, yang diartikan sebagai upaya pengintemalisasian nilai-nilai Islam melalui cara penyusupan ke dalam budaya Jawa. Proses Jawanisasi Islam akan nampak sekali pada masa kerajaan Mataram Islam dengan raja terbesar yaitu Sultan Agung. Setiap kebijakan-kebijakan Sultan Agung, tersirat gagasan-gagasan keislaman Sultan Agung. Gagasan keislaman Sultan Agung sebagai raja di Kerajaan Islam, terlihat pada seluruh kebijakan-kebijakan kerajaan. Kebijakan keislaman Sultan Agung didasari pada kematangan beragama masyarakat Mataram. Pada masa Sultan Agung, masyarakat tergolong menjadi dua yaitu santri yang memegang teguh ajaran Islam clan kejawen yang masih melaksanalan ritual Jawa meskipun sudah beragama Islam. Pada golongan pertama yaitu santri, mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang memiliki potensi memberontak kepada Sultan Agung karena dianggap raja tidak menjalankan syariat Islam. Sedangan golongan yang kedua, masyarakat Jawa yang masih melakukan rituak-ritual Jawa, meskipun sudah beragama Islam. Pertentangan tersebut harus segera didamaikan oleh Sultan Agung, supaya tidak timbul pemberontakan dari santri mewakili Islam dan Masyarakat J awa yang masih memegang teguh nilai-nilai J awa. Tujuang penelitian ini adalah mendalami gagasan keislaman Sultan Agung yang tersirat dalam setiap kebijakan-kebijakan Sultan Agung dan memahami akulturasi budaya Islam-Jawa yang dilakukan oleh sultan Agung. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka, dengan metode deskriptik analisis. Adapun pendekatan pada penelitian ini, menggunakan pendekatan historis sosiologis, yaitu pendekatan yang berusaha memahami gagasan Sultan Agung dari latar belakang sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Mataram. Berdasarkan metode yang digunakan dapat disimpulkan bahwa gagasan keislaman Sultan Agung bercorak sufistik, hal tersebut tersirat dalam Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung. Islamisasi Jawa oleh Sultan Agung, terlihat dalam kebijakan-kebijakan kerajaan Mataram. Kebijakan-kebijakan Sultan Agung, mengandung nilai-nilai Islam dalam kebudayaan Jawa. Akulturasi budaya Islam­Jawa yang dilakukan sultan agung. Membawa Mataram pada puncak kejayaannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Muh Fatkhan, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Islamisasi Jawa, Jawanisasi Islam, Sultan Agung, Mataram Islam
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 28 Oct 2022 10:23
Last Modified: 28 Oct 2022 10:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54590

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum