PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PERKARA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA INDRAMAYU TAHUN 2011)

Shidiq Aulia, NIM.: 07350033 (2011) PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PERKARA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA INDRAMAYU TAHUN 2011). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PERKARA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA INDRAMAYU TAHUN 2011)) B7D04C~X.PDF - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PERKARA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA INDRAMAYU TAHUN 2011)) BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (310kB) | Request a copy

Abstract

Persoalan poligami memang selalu menarik untuk diperbincangkan, karena masalah poligami ini cukup kontroversial dan sangat dilematis, di satu sisi poligami dianggap sebagai solusi, sedangkan di sisi lain poligami justru bukan bagian dari solusi dalam tujuan perkawinan, karena selama ini banyak orang beranggapan bahwa poligami merupakan bentuk ambisi lelaki/suami yang ingin memuaskan nafsu birahinya. Dalam Islam poligami diperbolehkan dengan syaratsyarat tertentu, begitu juga dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, syarat yang ditentukan tidak mudah. Oleh karena itu, perkara poligami merupakan tugas berat bagi para Hakim di Pengadilan Agama sebagai pihak yang berwenang menerima dan menyelesaikan perkara tersebut. dalam mengambil keputusan, pertimbangan hakim merupakan bagian terpenting dan putusan yang dijatuhkan merefleksikan dimensi keutuhan pertanggungjawaban kepada hukum, kebenaran dan keadilan, serta pertanggungjawaban kepada Allah. Pada tahun 2011 ini Pengadilan Agama Indramayu telah memberi putusan terhadap 3 (tiga) perkara poligami, antara lain dengan alasan: 1) isteri tidak dapat melahirkan keturunan (mandul) 2) karena isteri tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang isteri 3) isteri sering sakit-sakitan dan sulit untuk disembuhkan. Dari ke tiga alasan tersebut di atas menurut penyusun telah sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan hukum Islam, namun penyusun menemukan ada satu permasalahan pada perkara dengan alasan isteri tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang isteri. Pada perkara ini calon isteri kedua pemohon dinyatakan telah hamil akibat hubungan dengan sang pemohon. Skripsi ini bersifat preskriptif, yakni dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Dalam hal ini berkaitan dengan pertimbangan Hakim dalam mengabulkan izin poligami dan alasannya apakah sesuai dengan norma dan kebutuhan masyarakat yang didasarkan hukum Islam dan perundang-undangan di Indonesia dan menggunakan pendekatan normatif yuridis dengan bangunan Teori Penemuan Hukum. Teori Penemuan Hukum ini digunakan sebagai jalan untuk mencari jawaban atas suatu sikap yang diberikan Majelis Hakim di Pengadilan Agama Indramayu dalam memeutuskan perkara poligami. Penulis melacaknya selain melalui wawancara terhadap hakim yang bersangkutan juga melalui penganalisisan terhadap produk hakim yang berupa putusan-putusan perkara poligami di Pengadilan Agama Indramayu. Mengenai pertimbangan hakim di Pengadilam Agama Indramayu, dalam menyelesaikan perkara poligami. menurut penyusun sebagian telah sesuai dengan Undang-undang serta hukum Islam, walaupun satu dari tiga perkara yang penyusun teliti terdapat permasalahan dengan hamilnya calon isteri kedua. Namun penyusun berpendapat bahwa hal tersebut demi tersentuhnya kemaslahatan kepada semua pihak yang bersangkutan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item