DINASTI AL-MURABITUN DAN AL-MUWAHHIDUN DI ANDALUSIA (sUATU STUDI PERBANDINGAN)

UMAR ASASUDDIN SOKAH, (2008) DINASTI AL-MURABITUN DAN AL-MUWAHHIDUN DI ANDALUSIA (sUATU STUDI PERBANDINGAN). /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 40 Th. 1990/.

[img]
Preview
Text
05. UMAR ASASUDDIN SOKAH - DINASTI AL MURABITUN DAN AL MUWAHHIDUN DI ANDALUSIA (SUATU STUDI PERBANDINGAN).pdf - Accepted Version

Download (4MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Setelah jatuhnya dinasti Amawiyah di Spanyol tahun 1031, maka terjadilah disintegrasi pada kerajaan Islam itu. Kerajaan itu jatuh dan terbagi-bagi ke tangan raja-raja golongani(muluk-al-tawaif)/i. Sebetulnya raja-raja golongan ini telah menduduki sebagian besar daerah kekuasaan bani Umayyah sejak tahun 1009. Raja-raja golongan ini terdiri atas tiga kelompok etnik: Barbar, Saqabilla (Slavs) dan Andalusia; termasuk kepada yang terakhir ini semua orang Islam Arab dan keturunan Iberia (dan mungkin sebagian keturunan para pemukim Barbar terdahulu), yang sekarang hampir berfusi ke dalam suatu golongan sehingga orang-orang Arab tidak dihitung sebagai golongan terpisah. dalam suatu daerah satu golongan cenderung mendominasi dan memerintah terutama untuk kepentingan sendiri tanpa memikirkan banyak untuk kepentingan penduduk lainnya. Dengan demikian di sana ada kekurangan persatuan, bahkan kekurangan itu ada dalam negara-negara kecil yang di dalamnya termasuk Spanyol. Orang-orang Barbar menguasai pantai selatan dari Guadal-quivir ke Granada dengan lautnya. Sebuah dinasti yang terkemuka adalah Hammudiah yang sebelum tahun 1031, tekah menghasilkan tiga tuntutan kepada khilafah dan yang memerintah Malaga dan Algericas hingga sesudah pertegahan abad itu. Kira-kira pada waktu yang sama Algericas dan kota-kota kecil di antaranya dan Guadalquivir menjadi tunduk kepada Sevile. Orang-orang saqabila umumnya pindah ke bagian timur di kala reruntuhan pemerintah pusat, dan sebagian dari mereka memperoleh kekuasaan di kota-kota pantai seperti Almeria, Valencia, Tortossa; tetapi mereka tidak membentuk dinasti-dinasti seperti orang Barbar. Diantara orang-orang Andalusia dinasti mereka yang terkuat adalah Abbadilah di Seville. Pendirinya adalah qadhi Muhammad ibn Abbad, yang memegang kekuasaan tertinggi dari 1013-1042. Dia digantikan oleh anak dan cucunya, biasa dikenal dengan gelar kehormatan Al-Mutadid (1042-1068) dan AL-Mutamid (1068-1091). Al-Mutadid meluaskan kerajaan Seville yang kecil ke barat dan barat-daya, dan berperang melawan Cordova dan Granada di Timur. Cordova akhirnya termasuk dalam kerajaannya oleh al-Mutamid. b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Dinasti, Al-Murabitun, Al-Muwahiddun, Andalusia, Studi, Perbandingan
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Apr 2013 17:46
Last Modified: 10 Apr 2013 17:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/555

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum