Penafsiran atas Q.S. Al-Furqan [25]: 63-75 Perspektif Ma’na- Cum-Maghza

Ahmad Tsaaqib, NIM.: 20205032022 (2023) Penafsiran atas Q.S. Al-Furqan [25]: 63-75 Perspektif Ma’na- Cum-Maghza. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Penafsiran atas Q.S. Al-Furqan [25]: 63-75 Perspektif Ma’na- Cum-Maghza)
20205032022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penafsiran atas Q.S. Al-Furqan [25]: 63-75 Perspektif Ma’na- Cum-Maghza)
20205032022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf

Download (10MB) | Preview

Abstract

Penafsiran al-‘ibad al-rahman dalam Q.S. Al-Furqan [25]: 63-75 yang atomistik berimplikasi pada pemahaman dan keagamaan yang tidak demokratis. Hal ini disebabkan interpretasi yang melepaskan kesatuan dan konteks ayat sehingga hanya menyentuh pada ruang personalitas hamba secara individual dan tidak berperan dalam kehidupan sosial khususnya pada konteks kebangsaan dan demokrasi. Penafsiran yang mempertimbangkan kesatuan dan konteks ayat dapat menghasilkan produk interpretasi yang kontekstual dan dapat menjawab berbagai persoalan realitas kontemporer. Berangkat dari argumentasi tersebut penelitian ini berupaya untuk menghadirkan penafsiran yang dinamis dan kontekstual terhadap Q.S. Al-Furqān [25]: 63-75 dengan menjaga keutuhan ayat dan mendudukkannya dalam realitas sosial. Kesatuan ayat yang menjadi objek material mengandung konsep al-‘ibad al-rahmān dengan seluruh karakteristiknya sebagai pokok bahasan untuk dilihat melalui perspektif Ma’nā-Cum-Maghzā Sahiron Syamsuddin. Penelitian ini merupakan kajian pustaka (library research) dengan model interaktif menurut Matthew B. Miles dan Michael Hubberman dalam melakukan analisis data. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang sesuai dengan metodologi Ma’nā-Cum-Maghzā yaitu bagaimana bentuk makna historis, bagaimana bentuk signifikansi fenomenal historis, dan bagaimana bentuk signifikansi fenomenal dinamis. Adapun hasil penelitian mencakup tiga hal; pertama, kata kunci yang dianalisis secara linguistik menunjukkan hamba yang dimaksudkan dalam al-‘ibad al-rahmān cakupan yang tidak terbatas pada personalitas seorang hamba dengan karakteristiknya. Kedua, kesatuan ayat yang mengandung nilai moralitas dalam konteks historisnya sebagai jawaban atas kemunduran aspek moralitas dalam peradaban masyarakat Arab waktu itu. Signifikansi historis setidaknya ada dua macam yaitu, hamba yang diidentifikasi memiliki cakupan yang lebih luas dan mendapatkan kehormatan karena memenuhi seluruh karakteristiknya secara konsisten tanpa terbatas pada spasial dan temporalitasnya, serta tidak ditekankan pada identitas agama tertentu namun menunjukkan sisi substansial dalam spiritualitas kepada Tuhan. Karakteristiknya digambarkan sikap berjalan sederhana dengan damai dan tenang, totalitas ibadah, sikap pengharapan atas rasa takut, pengeluaran harta sesuai kebutuhan, tidak menyekutukan Tuhan, tidak membunuh, tidak berzina, sikap tidak terlibat dalam kebohongan, sikap tidak menutup diri dari kebenaran, sikap berharap kepada Tuhan sebuah karunia terhadap keluarga dan menjadi pemimpin yang memberikan keteladanan. Ketiga, pengembangan dinamis yang dilihat secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis menunjukkan bahwa konsep al-‘ibad al-rahmān bisa diarahkan dalam aspek kewarganegaraan baik itu sebagai masyarakat politik maupun masyarakat sipil. Sedangkan karakteristik dari konsep al-‘ibad al-rahmān dapat juga diarahkan untuk menunjukkan bagaimana beragama yang esensial dengan lima prinsip ideal prinsip substansial, pluralistik, integratif, kolektif, etika. Epistemologi Islam sentral-eklektik mempertimbangkan orientasi beragama dalam kerahmatan dan kedamaian, keterbukaan dan komitmen kemanusiaan, fleksibilitas, adaptif-eklektik, solidaritas sosial, dan kesadaran etis. Korelasi antara konsep al-‘ibad al-rahman dengan demokrasi dalam konseptualnya berkaitan pada tiga landasan yaitu kebebasan, keadilan, non-dominasi, dan etika.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Phil Sahiron Syamsuddin, M.A
Uncontrolled Keywords: al-Ibad al-rahman; moralitas; agama esensial; demokrasi.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Muchti Nurhidaya [muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id]
Date Deposited: 25 May 2023 13:32
Last Modified: 25 May 2023 13:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58860

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum