TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI KALANGAN BURUH

FALIH ULFAN AL FATHANI - NIM. 06350058 (2011) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI KALANGAN BURUH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI KALANGAN BURUH)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI KALANGAN BURUH)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Perkawinan dalam Islam adalah untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Ini adalah tujuan utama yang harusnya diwujudkan dalam setiap perkawinan. Hal ini berkaitan dengan fungsi keluarga dalam masyarakat. Keluarga merupakan unit pembangun masyarakat dan merupakan institusi terkecil yang berperan penting terhadap baik buruknya suatu masyarakat. Tidak mengherankan jika dalam Islam, masalah hukum yang berkaitan dengan keluarga lebih banyak dibicarakan. Salah satunya adalah berkaitan dengan perceraian. Perceraian merupakan solusi dalam sebuah keluarga jika ikatan perkawinan malah menimbulkan kemudharatan terhadap keluarga. Di sisi lain, perceraian berdampak negatif pada perkembangan psikologi anak. Angka perceraian yang terus meningkat akan meningkatkan pula jumlah anak yang mengalami dampak negatif. Di Indonesia, dewasa ini angka perceraian semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu kabupaten yang mengalami peningkatan angka perceraian yang signifikan adalah kabupaten Bantul di D.I.Yogyakarta. Berangkat dari hal ini maka penyusun mencoba untuk menyelesaikan permasalahan ini dari sisi hukum Islam. Untuk lebih mempermudah penelitian, maka difokuskan pada perceraian di kalangan buruh pada tahun 2007 di PA Bantul. Pada tahun 2007, terjadi lonjakan prosentase angka perceraian buruh yang signifikan dan pada tahun ini prosentasenya paling tinggi dibanding tahun sebelum dan sesudahnya. Pokok masalah yang diteliti adalah alasan perceraian dan pertimbangan hakim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil sampel sebesar 10% dari jumlah total putusan perceraian buruh tahun 2007 di PA Bantul. Selanjutnya data yang diperoleh dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan yuridis-normatif. Setelah dilakukan penelitian, dapat dijelaskan bahwa alasan-alasan utama yang menyebabkan terjadinya perceraian di kalangan buruh adalah akibat pertengkaran dan perselisihan yang terjadi terus menerus antara suami istri, dan pelanggaran Taklik Talak. Sedangkan pertimbangan pokok hakim dalam perkara perceraian buruh, adalah dengan menimbang alasan pokok perceraian yang dipertimbangkan dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan hukum Islam. Setelah dilakukan analisis, disimpulkan bahwa permasalahan perceraian di kalangan buruh timbul akibat permasalahan yang terjadi di dalam keluarga, kurang segera ditangani. Tahapan-tahapan saat mulai terjadi nusyuz atau telah terjadi syiqoq kurang dipahami oleh buruh. Oleh karena itu, aturan dalam Islam saat terjadi nusyuz dan syiqoq perlu untuk lebih disosialisaikan kepada masyarakat Islam. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Malik Ibrahim, M. Ag. 2. Dra. Hj. Ermi Suhasti, M.Si.
Uncontrolled Keywords: perceraian, buruh, pelanggaran Taklik Talak
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 27 Nov 2023 14:52
Last Modified: 27 Nov 2023 14:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6115

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum