NIKAH DI BAWAH UMUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA

SITI SURYANI - NIM. 04350036 (2011) NIKAH DI BAWAH UMUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (NIKAH DI BAWAH UMUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NIKAH DI BAWAH UMUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Setiap manusia sangat mendambakan kehidupan yang harmonis, sakinah (tenang dan tenteram), mawaddah (penuh kebahagiaan) dan rahmah (cinta dan kasih sayang), yang oleh Rasulullah disebutkan Baiti Jannati (rumahku surgaku). Semua itu tidaklah cukup hanya bermodalkan niat atau tekad belaka, tetapi harus didukung oleh pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga yang memadai. Untuk itulah pentingnya pernikahan hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah dewasa, karena mereka cenderung memiliki kematangan fisik dan kesiapan mental dibandingkan dengan mereka yang masih remaja bahkan anak-anak, sehingga akan lebih mudah untuk mengatasi segala cobaan dan rintangan yang dihadapi. Namun demikian, pernikahan di bawah umur masih saja terjadi di Desa Lojejer ini yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang sudah dewasa. Masyarakat Desa Lojejer termasuk masyarakat yang homogen. Artinya masyarakat di sana terdiri dari satu suku dan hampir seluruh penduduknya memeluk agama Islam. Oleh karena itu, cara berpikir mereka pun cenderung sama dan masih memakai pendapat para pendahulunya, termasuk dibolehkannya menikah di bawah usia 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan. Dibolehkannya pernikahan di bawah umur tersebut karena masyarakat desa ini menganggap tidak ada larangan dalam Islam sehingga dari sini muncul problem faktor-faktor apa sajakah yang melatarbelakangi pernikahan di bawah umur di Desa Lojejer serta bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap keharmonisan pasangan di bawah umur di Desa Lojejer. Penelitian ini menggunakan metode field research. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer yang berasal dari wawancara dengan tokoh masyarakat dan pelaku pernikahan di bawah umur, dan sumber data sekunder yang berasal dari kepustakaan serta dokumen-dokumen yang telah tersedia yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun menggunakan metode pendekatan Normatif yaitu suatu pendekatan terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan pertimbangan Hukum Islam dan pendekatan Yuridis yaitu pendekatan terhadap permasalahan-permasalahan yang diteliti berdasarkan pada perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam hal ini Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang paling dominan melatarbelakangi terjadinya pernikahan di bawah umur di Desa Lojejer adalah: (1) ekonomi orang tua, (2) rendahnya tingkat pendidikan, (3) adat/kebiasaan, (4) hasrat pribadi, (5) perjodohan, (6) pemahaman agama yang salah. Adapun keharmonisan pasangan di bawah umur di desa ini pada dasarnya tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, karena tidak terdapat keharmonisan di dalamnya, yakni: (1) suami isteri tidak mempunyai niat yang ikhlas dalam membangun rumah tangganya, (2) tidak terciptanya suasana keagamaan sehari-hari, (3) tidak terpeliharanya kesehatan hudup, (4) tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga (5) tidak tercapainya fungsi pendidikan keluarga terutama bagi anak-anak. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Malik Ibrahim, M.Ag. 2. Dra. Hj. Ermi Suhasti, M.Si.
Uncontrolled Keywords: nikah bawah umur, keharmonisan keluarga
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 24 Nov 2023 14:20
Last Modified: 24 Nov 2023 14:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6220

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum