PERAN GURU AGAMA DALAM PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOTA MANADO

Olianda Adistiana, NIM.: 22204011022 (2024) PERAN GURU AGAMA DALAM PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOTA MANADO. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERAN GURU AGAMA DALAM PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOTA MANADO) 22204011022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview
	Text (PERAN GURU AGAMA DALAM PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI LEMBAGA PENDIDIKAN KOTA MANADO) 22204011022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Isu intoleran yang terjadi di Indonesia merupakan tantangan serius yang berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan. Maka dari itu, moderasi beragama adalah salah satu program dari Kementerian Agama dalam mengatasi segala bentuk pertikaian, diskriminasi dan hal yang menyebabkan perpecahan diantara orang yang berbeda keyakinan. Dalam hal ini, guru agama menjadi garda terdepan yang membentuk karakter dan perilaku peserta didik dalam melakukan segala kegiatan di kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru agama dalam penguatan moderasi beragama di lembaga pendidikan kota Manado. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Sumber data yang terdapat pada penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu guru agama dan peserta didik dari berbagai latar belakang agama. Kemudian sumber data sekunder, yaitu berisi dokumentasi penelitian. Analisis data yang diguanakan yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Dalam uji keabsahan data pada penelitian digunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru agama yang ada di lembaga pendidikan kota Manado sudah menjalankan perannya sebagai conservator, innovator, transmitter, transformator, dan organizer dengan baik. Kemudian guru juga sudah menerapkan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik. Hal ini melalui materi pembelajaran berdasarkan agama yang diajarkan kepada peserta didik, kemudian melalui kegiatan keagamaan seperti Rohis (Rohani Islam), Evangelisasi (organisasi siswa Protestan), Iska (Ikatan Siswa Katolik) dan Forum Kerukunan Siswa Antarumar Beragama (FKSUB). Kemudian guru juga menanamkan nilai moderasi beragama ini melalui kegiatan sekolah, seperti seminar moderasi beragama, dies natalis, bakti sosial, buka puasa bersama, halal bi halal yang mempertemukan seluruh peserta didik dari agama apapun. Implikasi dari penguatan moderasi beragama ini dapat membentuk rasa toleransi peserta didik yang diwujudkan dengan kegiatan kemah moderasi dan kunjungan ke berbagai rumah ibadah. Selain itu, dapat meningkatkan prestasi dan inovasi dari peserta didik, seperti menjadi duta moderasi beragama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item