DINAMIKA IDENTITAS PENGIKUT ALIRAN SUMARAH DALAM MERESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG KEAGAMAAN

Arman Adiviani Bahari, NIM.: 22205021012 (2024) DINAMIKA IDENTITAS PENGIKUT ALIRAN SUMARAH DALAM MERESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG KEAGAMAAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (DINAMIKA IDENTITAS PENGIKUT ALIRAN SUMARAH DALAM MERESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG KEAGAMAAN) 22205021012_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (DINAMIKA IDENTITAS PENGIKUT ALIRAN SUMARAH DALAM MERESPON KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG KEAGAMAAN) 22205021012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Identitas secara legal memiliki kedudukan hukum yang kuat bagi komunitas adat dan agama di Indonesia, karena negara menjamin hak dan keamanan dalam mengekspresikan identitas agama dan budaya mereka. Namun, dalam praktiknya, negara hanya mengakui enam agama resmi yang diakui secara konstitusi, sementara identitas kepercayaan lokal diabaikan karena tidak termasuk dalam kategori agama. Akibatnya, para penganut kepercayaan lokal mengalami ketidakpastian identitas dan mendapatkan perlakuan diskriminatif, termasuk penodaan agama. Dengan latar masalah tersebut. Penulis merumuskana dua bentuk rumusan masalah yakni, bagaimana asal mula terbentuknya identitas kepercayaan Sumarah di Yogyakarta, kemudian bagaimana dampak perubahan identitas bagi penghayat Sumarah di Yogyakarta. Adapun teori yang digunakan dalam mengkaji fenomena ini yakni dengan menggunakan teori identitas sosial yang digagas oleh Henri Tajfel. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kajian yang berupa riset lapangan dengan jenis penelitian kualitatif, dengan prolehan data melalui observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi objek. Penelitian ini menemukan beberapa hal penting. Pertama, dinamika identitas yang dialami oleh pengikut kepercayaan Sumarah disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang diskriminatif dan cenderung mendukung agama-agama mayoritas atau semitik. Kedua, perubahan identitas keagamaan yang dilakukan oleh penganut Sumarah, merupakan bentuk respons terhadap situasi politik keagamaan yang secara resmi telah memberikan legalitas hukum yang sah kepada penganut kepercayaan sebagai identitas keagamaan, dan mereka memiliki kebebasan dalam mengekspresikan identitas keagamaan diruang publik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item