TIPOLOGI PEMBAGIAN HADIS RISALAH DAN GAIRU RISALAH (Sebuah Rekonstruksi Pemikiran Hadis Al-Dahlawi)

MUNAWIR, S.Th.I, NIM. 05213465 (2008) TIPOLOGI PEMBAGIAN HADIS RISALAH DAN GAIRU RISALAH (Sebuah Rekonstruksi Pemikiran Hadis Al-Dahlawi). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (TIPOLOGI PEMBAGIAN HADIS RISALAH DAN GAIRU RISALAH (Sebuah Rekonstruksi Pemikiran Hadis Al-Dahlawi))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TIPOLOGI PEMBAGIAN HADIS RISALAH DAN GAIRU RISALAH (Sebuah Rekonstruksi Pemikiran Hadis Al-Dahlawi))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (386kB)

Abstract

Akibat dari hilangnya kesadaran sejarah transmisi hadis ke dalam teks-teks hadis menyebabkan terjadinya dominasi pemahaman hadis secara tekstual (bayani). Hal ini pada batas yang ekstrim dapat menyebabkan terjadinya dogmatisasi teks hadis dan pemahaman terhadapnya sebagai sesuatu yang normatif dan transenden dengan segala kesyakralan dan keabadian maknanya. Di sinilah pentingnya pemikiran hadis al-Dahlawi> (1114-1176 H/1702-1762 M) itu dihadirkan. Ia adalah sosok yang dikenal sebagai tokoh penyelamat studi hadis dari kelesuannya di negeri-negeri Timur, dengan pola pikir yang akomodatif. Adapun persoalanpersoalan mendasar yang menjadi objek bahasan penelitian ini adalah bagaimanakah kriteria-kriteria yang dibangun al-Dahlawi untuk menentukan kategorisasi hadis risalah dan ghairu risalah dan bagaimana theoretical frame work yang melatarbelakangi pemikiran kategorisasi tersebut? Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan pemikiran hadis al-Dahlawi? Selanjutnya, dalam menghadirkan pemikiran hadis al-Dahlawi ini, penulis menggunakan teori tentang konsep bangunan pola pikir Immanuel Kant yang dilengkapi dengan teori relasional Karl Mannheim dan konsep tentang tradisi Abid al-Jabiri yang dilengkapi dengan tipologi pemahaman hadis (tekstual dan kontekstual). Kemudian, dalam rangka mendapatkan jawaban dari pokok masalah yang diajukan, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan historis. Dengan menggunakan metode itu, diperoleh keterangan bahwa hadis Nabi SAW, menurut al-Dahlawi, setelah terlebih dahulu diketahui kualifikasi kesahihannya, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan hadis tersebut berdasarkan dua tipologi, yaitu risalah dan g}airu risalah. Hadis risalah adalah hadis yang disampaikan Nabi SAW dalam posisinya sebagai rasul sehingga wajib ditaati, seperti hadis tentang berita-berita gaib, syari’at-syari’at Allah SWT, dan ketentuan-ketentuan ibadah. Sedangkan hadis g}airu risalah, adalah hadis yang disampaikan Nabi SAW dalam posisinya sebagai manusia biasa sehingga boleh tidak diikuti, seperti hadis tentang pengobatan (kedokteran/medis), ilmu tentang pertanian (urusan duniawi), segala hal yang berkaitan dengan kegiatan dan kebiasaan seharihari Nabi SAW, dan segala hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan (kemaslahatan) yang sifatnya parsial-temporal. Lebih jauh, dengan bipolar-concept risalah dan gairu risalah, al-Dahlawi ingin memilah mana yang tetap (al-sabit) dan mana yang berubah (almutahawwil) dari ajaran agama yang ter-cover dalam teks hadis. Pemilahan seperti ini memang sangat efektif, lebih-lebih jika dihadapkan pada kondisi, di mana umat Islam dalam memberikan tekanan yang berlebihan terhadap aspek yang "tetap" (alsabit) ketimbang aspek yang berubah (al-mutah}awwil). Namun, pemikiran bipolar-concept seperti itu sangatlah subjektif, karena tergantung pada selera masingmasing orang. Apalagi, jika yang dijadikan tolok ukur bipolar-concept tersebut adalah bentuk verbal dari nasqat’i> al-dalalah-nya saja. Untuk itu, perlu adanya perubahan paradigma. Pemikiran bipolar-concept risalah-gairu risalah tidak lagi hanya mengacu pada bentuk verbal dari suatu nas}, tetapi juga mengacu pada nilainilai universal yang terkandung dalamnya. Sabit adalah nilai-nilai universal, sedangkan mutahawwil adalah nilai-nilai lokal, temporal yang terkait dengan spice and time sebuah nash itu muncul. Hubungan antara keduanya tidak bersifat antagonistis yang saling menihilkan, melainkan hubungan yang bersifat interaktif komplementif (ta’alluq al-talazum wa al-musahabah).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Nurun Najwah, M.Ag
Uncontrolled Keywords: TIPOLOGI PEMBAGIAN HADIS RISALAH, GAIRU RISALAH, Sebuah Rekonstruksi Pemikiran Hadis Al-Dahlawi
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 04 Feb 2013 19:10
Last Modified: 15 Apr 2015 09:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6838

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum