STUDI KOMPARATIF ATAS ETIKA EMMANUEL LÉVINAS DAN ISMĀ’IL RĀJI AL-FĀRŪQĪ

NAZARUDDIN LATIF, NIM. 06212475 (2008) STUDI KOMPARATIF ATAS ETIKA EMMANUEL LÉVINAS DAN ISMĀ’IL RĀJI AL-FĀRŪQĪ. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARATIF ATAS ETIKA EMMANUEL LÉVINAS DAN ISMĀ’IL RĀJI AL-FĀRŪQĪ)
BAB I, V.pdf - Published Version

Download (298kB) | Preview
[img] Text (STUDI KOMPARATIF ATAS ETIKA EMMANUEL LÉVINAS DAN ISMĀ’IL RĀJI AL-FĀRŪQĪ)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (344kB)

Abstract

Manusia merupakan makhluk paradoksal. Paradoks tersebut tampak dalam peran yang harus dijalankan manusia. Di satu sisi berperan sebagai makhluk individu, hanya berinteraksi dan bertanggung jawab ke pada Tuhan. Namun, di sisi lain manusiaharus berperan sebagai makhluk sosial, berinteraksi secara horisontal dengan masyarakat. Kedua interaksi tersebut mempunyai implikasi yang harus diterima dengan penuh tanggung jawab. Interaksi pertama berimplikasi kepada tanggung jawab secara individu kepada Tuhan. Sementara implikasi kedua berimplikasi kepada tanggung jawab sosial yang secara tidak langsung bertanggung jawab kepada Tuhan. Untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut, maka lahirlah tanggung jawab moral untuk memberikan penilaian dan juga parameter atas tanggung jawab yang diemban manusia dalam setiap perbuatan yang dilakukan. Perbincangan tersebut tentu sudah masuk dalam lingkup kajian etika. Etika merupakan teori yang mengkaji tentang moral. Lingkup pembahasan etika mengkaji tentang hakikat perbuatan ‘’baik’’ dan ‘’buruk’’ atau perbuatan yang ‘’benar’’ (right) dan ‘’salah’’ (wrong) dalam pengertian susila (moral) dan tidak susila (immoral). Dengan demikian, batasan-batasan tersebut dapat memberikan makna terhadap perbuatan yang dilakukan manusia. Penelitian ini mengkaji tentang etika Emmanuel Lévinas dan Ismā’il Rāji al-Fārūqī dengan menggunakan metode analisis komparatif untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan, sekaligus relevansi dan konsekuensi kedua teori etika tersebut dalam konteks modern. Komparasi tersebut perlu dilakukan untuk mengkaji masing-masing teori dari posisi yang berlawanan. Hal tersebut diteruskan dengan mengkaji kedua teori tersebut dengan menggunakan wacana modern, untuk dijadikan alat analisis terhadap persoalan-persoalan modern. Sehingga, kajian ini tidak berhenti pada upaya mengkomparasikan, melainkan dengan mengaplikasikan pada persoalan-persoalan modern. Hasilnya, meskipun Lévinas menggunakan pendekatan fenomenologis, sedangkan Fārūqī menggunakan pendekatan teologis, kedua teori tersebut menunjukkan muatan religius dalam tindakan moral. Jika Lévinas menunjukkan muatan religius itu pada fenomena kehadiran “yang lain” yang secara implisit viii menghadirkan eksistensi Tuhan, sedangkan Fārūqī menunjukkan muatan religius tersebut dalam bentuk tanggung jawab manusia sebagai makhluk Tuhan. Berdasarkan uraian tersebut maka kedua teori mendukung terbentuknya manusia autentik dalam interaksi sosial. Selain itu, kedua teori juga menunjukkan perbedaan mendasar. Jika Lévinas membentuk corak heteronomi tindakan yang mengarah pada kehendak moral pasif, sedangkan Fārūqī membentuk corak otonomi tindakan yang mengarah pada kehendak moral aktif. Kedua teori ini juga melahirkan relevansi dan konsekuensi berbeda. Lévinas lebih menitik-beratkan pada kesigapan dalam memberikan respons moral, sedangkan Fārūqī dapat membentuk kesalehan sosial sebagai wujud kesempurnaan kesalehan transendental.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Syaifan Nur, M.A.
Uncontrolled Keywords: STUDI KOMPARATIF, ETIKA , EMMANUEL LEVINAS, ISMA’IL RAJI AL-FARUQI
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 04 Feb 2013 20:36
Last Modified: 15 Apr 2015 09:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6840

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum