PENDAPAT ASY-SYAFI’I TENTANG AHLI WARIS ZAWI AL-ARHAM

M. Kholilur Rohman, NIM.: 05350087/04 (2009) PENDAPAT ASY-SYAFI’I TENTANG AHLI WARIS ZAWI AL-ARHAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENDAPAT ASY-SYAFI’I TENTANG AHLI WARIS ZAWI AL-ARHAM)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (11MB) | Preview
[img] Text (PENDAPAT ASY-SYAFI’I TENTANG AHLI WARIS ZAWI AL-ARHAM)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Sebagian besar umat Islam kurang mendalami masalah hukum kewarisan, sehingga sering kali membagi warisan dengan cara membagi rata atau secara adat. Sebagai umat muslim seyogyanya berpedoman pada al-Qur’an dan hadis ketika menghadapi masalah dalam penetapan hukum, khususnya dalam pembagian warisan. Meskipun ayat-ayat yang mengatur warisan sudah jelas, namun masih ada masalah yang belum ada ketentuan di dalamnya, sehingga menjadi perdebatan para ulama, seperti masalah ahli waris zawi al-arham. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penyusun untuk menyingkap konsep pembentukan hukum tentang ahli waris zawi al-arham, khususnya pandangan dan metode istinbaṭ asy-Syafi’i terhadap ahli waris zawi al-arham yang menjadi topik inti pembahasan di dalam skripsi ini. Dalam memecahkan masalah, asy-Syafi’i seringkali mendapatkan hasil yang berbeda dari ulama-ulama yang lain, seperti shalat, zakat, maupun haji. Hal ini yang menjadi ketertarikan penyusun untuk lebih mengetahui metode istinbaṭ yang digunakan oleh beliau khususnya pada masalah ahli waris zawi al-arham untuk disusun menjadi suatu karya ilmiah yang berbentuk skripsi. Adapun metode pendekatan yang penyusun gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan normatif yaitu didekati dengan norma-norma yang ada dan dianalisa kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang ada, dapat terungkap bahwa baik pendapat asy-Syafi’i tentang penolakannya maupun pendapat yang menerima keberadaan zawi al-arham salah satunya adalah imam Abu Hanifah dalam menetapkan hukum masalah ahli waris zawi al-arham ini, sama-sama beristinbaṭ pada naṣṣ al-Qur’an. Namun dalil yang mereka pegangi berbeda. Asy-Syafi’i menggunakan surat Maryam ayat 64 sedangkan Abu Hanifah menggunakan surat al-Anfal ayat 75, sehingga hasilnya juga berbeda. Asy-Syafi’i menolak keberadaan ahli waris zawi al-arham dan apabila tidak terdapat ahli waris zawi al-furūḍ dan ‘aṣabah maka harta diserahkan kepada Bait al-Mal. Dalil yang dipakai asy-Syafi’i dengan menggunakan surat Maryam ayat 64 dan ayat-ayat mawaris sebagai dasar utamanya, sedangkan Abu Hanifah mengakui keberadaan ahli waris zawi al-arham dan apabila tidak terdapat ahli waris zawi al-furūḍdan ‘aṣabah maka harta tersebut diserahkan kepada ahli waris zawi al-arham, karena hubungan kekerabatannya. Dalil yang dipakai Abu Hanifah adalah keumuman surat al-Anfal ayat 75 sebagai dasar utamanya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Supriatna, M.Si. dan Drs. Malik ibrahim, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Ahli Waris, Kewarisan, Pandangan Ulama
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum > 346.05 Hukum Waris, Kewarisan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Nov 2024 09:55
Last Modified: 20 Nov 2024 09:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/68817

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum