STUDI KRITIK MATAN PERSPEKTIF IBNU AL-QAYYIM ALJAUZIYYAH DALAM KITAB AL-MANAR AL-MUNIF FI SAHIH WA DAIF

ABDUL AZIZ, NIM. 08530069 (2013) STUDI KRITIK MATAN PERSPEKTIF IBNU AL-QAYYIM ALJAUZIYYAH DALAM KITAB AL-MANAR AL-MUNIF FI SAHIH WA DAIF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (STUDI KRITIK MATAN PERSPEKTIF IBNU AL-QAYYIM ALJAUZIYYAH DALAM KITAB AL-MANAR AL-MUNIF FI SAHIH WA DAIF)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (STUDI KRITIK MATAN PERSPEKTIF IBNU AL-QAYYIM ALJAUZIYYAH DALAM KITAB AL-MANAR AL-MUNIF FI SAHIH WA DAIF)
BAB II, III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (907kB)

Abstract

Sanad dan matan merupakan bagian pokok dalam kajian hadis, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya, pada kenyataannya para ulama ada yang lebih menekankan salah satunya. Dalam kitab Manhaj Naqd al- Matan karya Salahuddin al-Idlibi disana diterangkan bahwa orang yang pertama kali melakukan kajian kritik matan adalah Ibnu Al-Qayyim al-Jauziyah dalam kitab beliau Al-Manar Al-Munif Fi Sahih Wa Daif . Berdasarkan keterangan tersebut maka penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsi ini mengangkat pembahasan mengenai studi kritik matan perspektif Ibnu Al-Qayyim dalam kitab Al-Manar Al-Munif Fi Sahih Wa Daif .. Dengan demikian obyek material dari penelitian ini berkutat tentang pemikiran Ibnu Al-Qayyim dalam kajian matan hadis dalam kitab Al-Manar Al-Munif Fi Sahih Wa Daif .. Adapun mengenai rumusan masalah yang akan penulis ajukan mengenai pembahasan tersebut yakni pertama, Bagaimana aplikasi dari berbagai tolak ukur hadis sahih yang ditinjau dari aspek matan menurut Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah.Kedua, apa saja aspek-aspek pembahasan yang terdapat dalam kitab Al-Manar Al-Munif Fi Sahih Wa Daif karya Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah.Untuk menjawab dari pertanyaan tersebut penulis menggunakan pendekatan historik-biografik. Sedangkan metode yang penulis gunakan yakni dengan mengunakan metode deskriptif-analisis. Hasil dari penelitian ini diantaranya: inti pemikiran Ibnu Al-Qayyim dalam tolak ukur dari kesahihan matan hadis apabila hadis tersebut sanadnya sahih dan tidak adanya syadz, illat serta kemunkaran dalam matannya, maka bisa dipastikan hadis tersebut termasuk hadis yang sahih, sedangkan dalam ketentuan kesahihan matan hadis Ibnu Al-Qayyim menentukan tigabelas kriteria matan yang dianggap daif, diantaranya pertama, kandungan hadis memuat balasan atau ancaman berlebihan yang tidak mungkin diucapkan oleh Rasulullah saw. Kedua, kandungannya bertolak belakang dengan indera. ketiga, kandungan hadis memuat ajaran yang hina dan tercela. keempat, kandungannya bertolak belakang dengan sunnah yang jelas (mutawatir). kelima, hadis menerangkan tentang Nabi telah melakukan sesuatu hal yang dilihat/dihadiri oleh para sahabat, akan tetapi para sahabat bersepakat untuk menyembunyikan akan hal tersebut dan juga tidak menyampaikannya. keenam, kandungannya batil sehingga sangat dimungkinkan bahwa sesuatu tersebut datang dari selain Nabi. ketujuh, matan hadis tidak menyerupai dengan ucapan para Nabi. kedelapan, Redaksi hadis memuat penanggalan peristiwa tertentu. kesembilan, Uangkapan hadis lebih menyerupai dengan ungkapan para dokter(Tabib) atau pedagang. kesepuluh,Hadis yang memuat ungkapan akal. kesebelas, terdapat beberapa Syahid (Saksi) dalam hadis atas kebohongannya atau kepalsuannya. keduabelas, Hadis yang bertentangan dengan dalil dari al-Qur’an. ketigabelas, Hadis yang lafadz-lafadznya rancu serta buruk maknanya

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 May 2013 18:13
Last Modified: 27 Jul 2018 15:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7650

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum