PERANAN JAMINAN DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BNI SYARI'AH YOGYAKARTA

HENDRA CIPTA - NIM: 05233328, (2008) PERANAN JAMINAN DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BNI SYARI'AH YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syari'ah kepada nasabah pembiayaannya (debitur) sebenarnya merupakan risiko yang akan dihadapi oleh Bank Syari'ah karena semakin tinggi keuntungan yang akan diharapkan oleh Bank Syari'ah dalam pembiayaan yang diberikannya juga akan semakin tinggi risiko yang akan dihadapi oleh Bank Syari'ah tersebut. Risiko tersebut terkait dengan personal dan kondisi di luar perkiraan. Risiko personal bisa muncul berupa tidak bisanya nasabah menjaga amanah yang diberikan oleh Bank Syari'ah (moral hazard) dan hal ini juga akan berdampak pada mnculnya pembiayaan bermasalah. Sedangkan risiko kondisi di luar perkiraan adalah seperti terjadinya bencana gempa bumi (force majeure) di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 lalu yang melumpuhkan hampir seluruh bidang kehidupan yang juga akan berdampak pada sektor ekonomi riil.Latar belakang pemilihan tema mengenai jaminan ini adalah karena dalam konsep di Bank Syari`ah tidak boleh ada jaminan sedangkan pada prakteknya di Indonesia ada jaminan di Bank Syari`ah sebagaimana yang ada dalam fatwa Dewan Syari`ah Nasional Majelis Ulama Indon esia (DSN MUI) diputuskan bahwa pada prinsipnya tidak ada jaminan di Bank Syari`ah, namun agar mudarib atau pihak ketiga (debitur) tidak melakukan penyimpangan, Lembaga Keuangan Syari`ah (LKS) dapat meminta jaminan dari debitur. Jaminan ini hanya dapat dicairkan bila debitur terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.Disini penyusun melihat ada ketimpangan antara should be dan reality. Motivasi lainnya adalah berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terhadap Bank-Bank Syari`ah di Yogyakarta pada penyelesaian pembiayaan bermasalah (pada kolektabilitas diragukan dan macet), setelah dilakukan rescheduling dan reconditioning dilakukan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam bentuk pembiayaan al-qard al-hasan. Sedangkan pada tempat penelitian yang penyusun lakukan di BNI Syari`ah ini ada perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya karena setelah dilakukan kombinasi 3 R (rescheduling, reconditioning dan restructuring) dilakukan penjualan jaminan debitur oleh BNI Syari`ah terhadap jaminan yang diberikan oleh debitur pada waktu akad pembiayaan, disini muncul pertanyaan dalam pikiran penyusun kenapa ada penjualan jaminan yang dipakai BNI Syari`ah untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah?Ada beberapa hal yang menarik untuk dijadikan sebagai penelitian di BNI Syari'ah ini adalah beberapa pokok masalah diantaranya yaitu Bagaimanakah proses pentaksiran jaminan di BNI Syari'ah Yogyakarta terhadap jaminan sebagai syarat pembiayaan dan bagaimanakah peranan jaminan dalam menyelesaikan permasalahan pada pembiayaan bermasalah di BNI Syari'ah Yogyakarta. Penyelesaian pembiayaan bermasalah yang menjadi pembahasan pada tesis ini adalah hanya penyelesaian melalui administrasi perbankan, tidak melalui pengadilan ataupun melalui Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).Metode penelitian yang digunakan untuk membahas beberapa pokok masalah di atas adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif-analitis dengan menggambarkan permasalahan yang ada di lapangan tempat obyek penelitian dan menganalisanya berdasarkan data-data yang diperoleh dari obyek penelitian.Pengumpulan data peneliti lakukan dengan wawancara yang meliputi wawancara dengan BNI Syari'ah dari kepala cabang, bagian operasional dan bagian pemasaran. Sedangkan untuk nasabah BNI Syari'ah sendiri pengumpulan datanya peneliti lakukan dengan wawancara dan angket penelitian. Peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan dokumentasi melalui hunting web, buku-buku, koran, majalah, brosur dan lain-lain.Hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan di BNI Syari'ah cabang Kusumanegara ini adalah jaminan-jaminan di BNI Syari'ah Yogyakarta sebelum ditaksasi atau di taksir oleh BNI Syari'ah terlebih dahulu dilakukan plotting untuk menemukan data-data atau keadaan jaminan sebenarnya. Setelah dilakukan plotting, maka dilakukan taksasi yang meliputi taksasi penilaian secara umum yaitu pentaksiran jaminan dengan harga-harga yaitu harga pemerintah dan harga pasar dan taksasi penilaian oleh BNI Syari'ah. Taksasi ini dijadikan sebagai pedoman oleh BNI Syari'ah dalam memberikan berapa jumlah pembiayaan. Sementara itu dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah (klasifikasi hanya berdasarkan kolektabilitas pembiayaan macet) secara administrasi perbankan, BNI Syari'ah melihat terlebih dahulu apa permasalahan yang dihadapi oleh nasabah pembiayaan tersebut, setelah problem nasabah tersebut diketahui BNI Syari'ah akan melakukan penyelesaian first way out dengan salah satu diantara rescheduling, restructuring dan reconditioning. Jika first way out ini tidak mampu juga untuk menyelesaikan permsalahan nsabah tersebut, maka BNI Syari'ah akan memberikan peringatan kepada nasabah pembiayaan tersebut dan langkah terakhir adalah dengan second way out yaitu dengan penjualan jaminan. Pada second way out inilah letak peranan penting jaminan dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah. Pada penjualan jaminan ini BNI Syari'ah akan melakukan kompromi dengan nasabah pembiayaan tersebut apakah akan menjual jaminannya sendiri, penjualan diserahkan ke BNI Syari'ah atau kesepakatan BNI Syari'ah dan nasabah melakukan penawaran penjualan bersamaan dan siapa yang memperoleh penawar lebih awal; maka dialah penjualnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A.
Uncontrolled Keywords: Jaminan, Pembiayaan Bermasalah
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/779

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum