PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL

RIZA NUR FIKRI, NIM. 08120027 (2012) PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (928kB) | Preview
[img] Text (PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (463kB)

Abstract

Konstantinopel merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) yang terletak di Semenanjung Bosporus, antara Balkan dan Anatolia, serta penghubung Laut Hitam dan Laut Tengah melalui Selat Dardanella dan Laut Aegea. Kota ini menghubungkan dua benua besar, Eropa dan Asia. Letaknya yang sangat strategis menyebabkan bangsa-bangsa di sekitarnya tertarik menguasainya, termasuk umat Islam. Adapun umat Islam termotivasi mewujudkan janji Rasulullah SAW tentang penakluan Konstantinopel. Selain itu, umat Islam termotivasi mengembangkan peradaban Islam dan menguasai wilayah strategis guna memudahkan perluasan wilayah serta penyebaran Islam. Upaya menaklukkan Konstantinopel dimulai sejak pemerintahan Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan, para Khalifah dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, hingga Sultan Murad II dari Daulah ‘Utsmaniyah. Akan tetapi, upaya selama delapan abad tersebut mengalami kegagalan, sebelum dilanjutkan oleh Sultan Muhammad al- Fatih. Penulis menggunakan teori konflik dalam menganalisis peristiwa ini. Konflik senantiasa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat. Lewis Coser membedakan tipe dasar konflik menjadi dua: realistic dan nonrealisctic. Konflik realistic memiliki sumber yang kongkrit atau bersifat material, seperti sengketa sumber ekonomi atau wilayah. Adapun konflik non-realistic didorong oleh keinginan yang cenderung bersifat ideoligis, seperti agama. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dan metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan data yang diperoleh. Metode sejarah ini bertumpu pada empat langkah kegiatan, yaitu pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan penulisan (historiografi). Sultan Muhammad al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453 M (20 Jumadil Ula 857 H). Berbagai ide yang tidak terduga oleh pasukan Bizantium dilakukan oleh Sultan yaitu memindahkan 70 kapal di utara Galata, membuat menara dari kayu, menggali terowongan bawah tanah, mengepung dari berbagai arah, baik dari daratan maupun lautan, serta menerjunkan pasukan secara berlapis dalam tiga gelombang. Penaklukan Konstantinopel bagi Islam sangat penting. Hal itu ditandai dengan berubahnya fungsi Gereja Hagia Sofia menjadi Masjid, sebagai tempat beribadah umat Islam. Islam menjadi agama yang dipeluk oleh banyak penduduk di negara-negara Eropa. Selain itu, peradaban Islam, baik fisik maupun non fisik juga berkembang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 27 May 2013 15:49
Last Modified: 12 Aug 2015 11:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7821

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum