PERANAN AMIL ZAKAT DI RUMAH ZAKAT CABANG YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

TAUFIK GUNAWAN, NIM. 09380001 (2013) PERANAN AMIL ZAKAT DI RUMAH ZAKAT CABANG YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERANAN AMIL ZAKAT DI RUMAH ZAKAT CABANG YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (15MB) | Preview
[img] Text (PERANAN AMIL ZAKAT DI RUMAH ZAKAT CABANG YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pengelola zakat atau yang sering disebut dengan amil, merupakan badan/ lembaga atau perorangan yang mengurusi zakat dari mengumpulkan, mengelola, sampai menyalurkannya pada yang berhak (mustahik). Akan tetapi tidak semua orang bisa dikatakan sebagai amil atau pengurus zakat. Amil hendaknya mempunyai kriteria khusus atau unsur-unsur kualifikasi agar seseorang dapat dikatakan sebagai amil, diantaranya seperti: muslim, jujur, amanah, paham tentang hukum-hukum zakat dan masih banyak lainnya. Amil juga mempunyai peranan yang sangat penting di masyarakat, kaitannya dengan mensejahterakan kehidupan masyarakat. Berdasarkan dari uraian tersebut, menarik kiranya penulis untuk melakukan penelitian terhadap peranana amil selama ini di masyarakat. Melalui penelitian ini penyusun ingin menganalisa bagaimana aplikasi peranan amil di lapangan yang dilakukan oleh Rumah Zakat Cabang Yogyakarta yang berada di jalan Veteran Muja Muju Umbulharjo Yogyakarta. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan normatif, yaitu mendekati masalah untuk melihat apakah sesuatu itu sesuai atau tidak dengan norma-norma yang berlaku, dengan cara peneliti turun langsung ke lapangan yaitu dengan wawancara untuk selanjutnya dibahas apakah sejalan dengan norma-norma hukum zakat atau tidak. Dari hasil analisa diperoleh jawaban bahwa peranan yang dilakukan Rumah Zakat selama ini sudah baik, namun kurang maksimal dalam penerapannya. Rumah Zakat banyak melakukan kegiatan dan programprogramnya di daerah kota (“daerah yang sering terlihat mata”). Padahal peranannya di daerah-daerah terpencil justru lebih sangat dibutuhkan, karena minimnya sumber daya yang ada. Rumah Zakat juga harus menentukan statusnya apakah sebagai amil zakat atau sebagai panitia zakat. Jika Rumah Zakat bertindak sebagai amil maka ia mendapatkan hak bagiannya diambilkan dari zakat yang terkumpul. Akan tetapi jika sebagai panitia zakat, maka ia mendapatkan bagian haknya diambilkan dari shadaqah lain. Dalam hal ini Rumah Zakat disarankan untuk bertindak sebagai panitia zakat, dengan mendapatkan bagian haknya diambilkan dari shadaqah lain. Hal ini akan lebih memaksimalkan pentasyarufan zakat yang ada kepada yang lebih membutuhkan, serta juga untuk menghindarkan prasangka buruk masyarakat terhadap amil di Rumah Zakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 17 Jun 2013 18:15
Last Modified: 24 Aug 2018 11:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8214

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum