PENAFSIRAN ESOTERIS AL-GAZALI TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG NUR

DADAN MUHAMAD RAMDAN, NIM. 97532541 (2003) PENAFSIRAN ESOTERIS AL-GAZALI TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG NUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN ESOTERIS AL-GAZALI TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG NUR)
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN ESOTERIS AL-GAZALI TERHADAP AYAT-AYAT TENTANG NUR)
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Terma Nur(cahaya) memiliki posisi sentral bagi pencerahan jiwa manusia dalam membimbing dan menemukan kebahagiaan dan kebenaran yang sejati. Kata nur dalam al-Qur'an dengan bentuk derivasinya terulang sebanyak 49 kali, yang sebahagiannya menjadi ungkapan simbolik (metaforis) yang menunjuk kepada beberapa makna. Cahaya selalu menjadi kiasan pilihan spritual dan digunakan untuk rnenunjukkan pengetahuan sebagai lawan kegelapan (al-zulumat) yang berarti kebodohan. al-Gazali, seorang Hujjat Al-Islam juga seorang pemikir dalam Islam yang mampu menggabungkan pelbagai pernikiran dalam suatu corak yang bisa diterima urnat telah berhasil memadukan dimensi-dimensi syari'at Islam dengan dimensi-dimensi Ushuluddin melalui pendekatan tasawufnya, adalah termasuk salah seorang yang menguraikan penafsiran ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan nur sebagai bahasa metaforis. Melalui sudut pandang al-Gazall inilah permasalahan di atas dicoba untuk dikaji lebih dalarn melalui tinjauan tafsir esoteris. Bagaimana penafsiran al-Gazali terhadap ayat-ayat tentang nur?, dan bagaimana metode yang ia gunakan dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut ? Kajian ini bersifat kepustakaan murni (library reseach) yang didasarkan pada karya Misykat al-Anwar; Ihya' 'Ulum al-Din dan Mizin al- 'Amal sebagai sumber data primer dan karya-karyaal-Gazall selain tiga kitab tersebut serta buku-buku lain yang terkait sebagai sumber data sekunder. Adapun metode untuk mengolah data digunakan met ode Desktiptit-Aaslitis dengan menggunakan pendekatan Strukturalisme Genetik, yang berfungsi untuk menganalisis intrinsik karya itu sendiri, latar belakang penulisdan kondisi sosio-historis yang melingkupinya. Dari penelitian ini ditemukan jawaban, bahwa dalam menafsirkan ayatayat tentang nur tersebut, al-Gazali tetap berpegang pada makna zahir (eksoteris) yang ditunjukkan ayat-ayat tersebut dan melengkapinya dengan pemaknaan atau tafsir esoteris yang memiliki kecenderungan sufistik yang cukup kental serta kecenderungan faIsafi, khususnya dalam Misykit al-Anwsr: Ia mengarahkan pemaknaan tersebut kepada makna majazi melalui metode tamsil, perumpamaan. Metode tersebut merupakan sintesa antara pendekatan tafsir eksoteds dengan tafsir esotetis juga antara corak sufistik dengan corak falsafi, sehingga tampak adanya dinamisasi penafsiran dan pada gilirannya mampu mengurangi jurang fanatisme golongan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Oct 2013 08:57
Last Modified: 25 May 2015 09:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9361

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum