PENAFSIRAN M.H. TABATABAI TENTANG HIDAYAH (STUDI DESKRIPTIF ANALITIK ATAS KITAB AI-MIZIN FI TAFSIR AI-QUR'AN)

JAMALUDIN, NIM. 98532559 (2003) PENAFSIRAN M.H. TABATABAI TENTANG HIDAYAH (STUDI DESKRIPTIF ANALITIK ATAS KITAB AI-MIZIN FI TAFSIR AI-QUR'AN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN M.H. TABATABAI TENTANG HIDAYAH (STUDI DESKRIPTIF ANALITIK ATAS KITAB AI-MIZIN FI TAFSIR AI-QUR'AN))
BAB I. V.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN M.H. TABATABAI TENTANG HIDAYAH (STUDI DESKRIPTIF ANALITIK ATAS KITAB AI-MIZIN FI TAFSIR AI-QUR'AN))
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Dalam al-Qur'an, pembicaraan mengenai hidiyah seringkali diungkapkan di berbagai tempat dan fokus pembahasan yang berbeda. Jika dicermati, hidiyah merupakan salah satu istilah danJatau kata kunciyang menggambarkan hubungan interaksional antara Tuhan dan ciptaan-Nya. Oleh karena pembicaraan al-Qur'an tentang hidiyah sangat global dan cenderung bersifat parsial, maka para cendikiawan Islam berusaha memformulasikannya menjadi sebuah pengetahuan yang komprehensif, termasuk Tabataba'I. Pada umumnya, para ulama tidak berbeda pendapat dalam mendefinisikan hidiyah. yaitu "petunjuk yang mengarahkan kepada sesuatu yang diharapkan". Akan tetapi, pada persoalan bentuk hidiyah yang telah diberikan Allah kepada manusia terjadi perbedaan pandangan di kalangan ulama dalam mengk1asifikasikannya. Lebih krusiaI lagi, perdebatan pada wilayah teologis hubungan hidiyah dengan kekuasaan Allah (Qat!i) dan kehendak manusia (Qadar), para ulama berbeda pendapat dan akhimya umat Islam terpisah menjadi dua golongan, yaitu Qadariyyah dan Jabariyyah. Hal ini wajar sekali, mengingat persoalan .tersebut menyangkut persoalan keimanan dan kebahagiaan hidup manusia. Menurut sejarah, perdebatan seputar masalah tersebut terjadi pada pertengahan kedua abad pertama, dan terus berlangsung hingga menjadi sebuah konstruksi pemikiran ideologis setiap golongan dalam Islam, baik dari kalangan Mu'tazilah, Sunni, dan SyI'ah. Lalu bagaimana dengan pandangan Tabataba'1 yang notabene-nya seorang mufassir yang menganut ajaran Syi'ah ..... ? Tabataba'I menjelaskan bahwa hakikatnya hidiyah bersumber dari Allah untuk diberikan kepada seluruh ciptaan-Nya, termasuk manusia. Bentuk mendasar dari hidiyah yang telah dikaruniakan Allah kepada seluruh ciptaan-Nya adalah berupa hidiyah takwmiyyah. Pada level hidayah ini, setiap sesuatu dilengkapi potensi dan sarana yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Dengan begitu setiap potensi yang melekat pada makhluk tersebut berjalan dan terus berkembang menuju kesempumaan bentuk ciptaannya. Lain halnya dengan hidayah yang diberikan kepada manusia sangat sempurna. Di sam ping hidiyah insting terse but, manusia juga dikaruniakan hidiyah fi!riyyah dan qauliyyah Hidayah fi!riyyah yaitu hidayah yang disesuaikan dengan fitrah manusia, seperti akal pikiran, berkehendak, dan memiliki pengetahuan langsung dari Allah (i1him). Sedangkan hidiyah qauJiyyah berupa diutusnya para Nabi dan Kitab Suci yang memuat berbagai ajaran Ilahiyyah. Dari pola pembagian tersebut, ulasan yang diberikan Tabataba'I diperkaya dengan kecenderungan filosofis, teologis, bahkan ideologis SyT'ah pun mewamai penafsirannya. Sementara pada persoalan kedua, Tabataba'] menegaskan bahwa hidiyah yang diberikan kepada manusia itu tidak serta merta atas kehendak Allah semata, tetapi perolehan hidayah itu bersumber dari kehendak manusia, kemudian bam bertumpu .kepada kekuasaan Allah. Kekuasaan Allah tersebut berpengaruh dan tergantung kepada perbuatan hamba. Akan tetapi ketergantungan-Nya kepada perbuatan hamba tidak secara mustaqiJ (tidak memiliki kemandirian penuh) dan tanpa perantara sehingga harns melumpuhkan pengaruh kehendak man usia dan mengakibatkan manusia bersifat jabarJ.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Oct 2013 10:02
Last Modified: 25 May 2015 09:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9371

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum